Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Trump Foundation Diselidiki, Donald Trump Akan Tutup Yayasan Amal

        Trump Foundation Diselidiki, Donald Trump Akan Tutup Yayasan Amal Kredit Foto: Arif Hatta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Donald Trump mengumumkan bahwa ia berencana untuk menutup yayasan amalnya, meski penyelidikan terhadap operasional yayasan tersebut akan berlanjut.

        Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) tersebut mengatakan bahwa ia ingin menghindari "kemungkinan terlihatnya" konflik kepentingan.

        Jaksa Agung New York membuka penyelidikan terhadap Donald J Trump Foundation untuk memastikan badan amal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik ini sesuai dengan konstitusi mengenai organisasi nirlaba. Eric Schneiderman tengah menyelidiki dugaan "ketidakpantasan" di yayasan tersebut yang dibantah oleh Trump.

        Kejaksaan agung mengatakan Trump tak bisa menutup yayasan tersebut di saat penyelidikan tengah berjalan.

        Pernyataan yang diberikan Trump mengatakan bahwa "yayasan sudah melakukan pekerjaan yang baik selama bertahun-tahun, menyumbangkan jutaan dolar AS pada kelompok-kelompok yang tak terhitung jumlahnya, termasuk mendukung veteran, petugas penegak hukum dan anak-anak," demikian seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Senin (26/12/2016).

        "Meski begitu, untuk menghindari kemungkinan terlihatnya konflik dalam peran saya sebagai presiden, saya memutuskan untuk melanjutkan minat kuat saya pada filantropi dengan cara lain".

        Trump akan dilantik pada 20 Januari menggantikan Presiden Barack Obama. Eric Schneiderman mengatakan pada September lalu bahwa kantornya ingin memastikan bahwa yayasan tersebut "memenuhi hukum yang mengatur badan amal di New York".

        "Kami khawatir bahwa Trump Foundation mungkin melakukan ketidakpantasan dari sudut pandang (hukum) itu," kata Schneiderman pada CNN saat penyelidikan.

        Media AS mengatakan kantor jaksa New York sudah menyelidiki Trump Foundation setidaknya sejak Juni lalu saat mereka menanyakan secara resmi donasi yang dilakukan oleh badan amal tersebut untuk sebuah kelompok yang mendukung Jaksa Penuntut Umum dari Partai Republik, Pam Bondi pada 2013.

        Pembayaran sebesar US$25.000 dilakukan saat kantor Bondi dilaporkan akan melakukan penyelidikan penipuan yang dilakukan Trump University. Penyelidikan atas pemerasan tersebut tak pernah terjadi, meski Bondi membantah bahwa keputusan tersebut dipengaruhi oleh sumbangan yang dia terima.

        Berdasarkan laporan, pembantu Trump sudah mengakui bahwa sumbangan tersebut merupakan kesalahan administrasi. Donald J Trump Foundation adalah organisasi amal swasta dibangun oleh Donald Trump pada tahun 1987 dengan uang yang diperolehnya dari buku laris karyanya, The Art of Deal.

        Sampai sekitar tahun 2005, yayasan ini awalnya didanai oleh Trump sendiri, termasuk sumbangan juta dolar pada tahun 1989. Sejak itu, bagaimanapun, yayasan tersebut secara finansial di biayai hampir secara eksklusif oleh sumbangan dari teman dan rekan bisnis Trump.

        Banyak kontribusi untuk yayasan Trump tampak sebagai pengganti pembayaran kepada Trump sendiri. People Magazine memberi sumbangan sebesar US$ 150.000 setelah menerima hak untuk mempublikasikan foto-foto anak Trump, Barron. Selain itu, Comedy Central menyumbangkan dana US$ 400.000 setelah Trump muncul di acaranya.

        Beberapa lusin kelompok amal menerima kontribusi pada tahun 2014, yakni ?the Alliance for Lupus Research, the American Skin Association, the Anti-Defamation League dan berbagai amal veteran.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gregor Samsa
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: