Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Selasa (Rabu pagi WIB, 28/12/2016), karena para pedagang melakukan "short-covering" (membeli kembali emas yang telah dijual) menjelang akhir tahun.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 5,2 dolar AS, atau 0,46 persen, menjadi menetap di 1.138,80 dolar AS per ounce.
Investor terfokus pada penyesuaian posisi mereka menjelang dimulainya tahun baru dan logam mulia mendapat dukungan karena para pedagang mengeliminasi "short positions" mereka, membeli logam mulia untuk menutup "open position", sehingga memberikan dukungan terhadap logam mulia.
Sementara perkembangan ekonomi positif yang biasanya memberikan tekanan pada emas, tetapi karena investor dalam proses penyesuian posisi jangka panjang pada Selasa, emas mendapat dukungan ketika laporan yang dirilis oleh Conference Board yang berbasis di AS menunjukkan kepercayaan konsumen mencapai tingkat lebih baik dari perkiraan 113,7.
Investor memperkirakan aktivitas perdagangan rendah dalam pekan ini karena secara historis pedagang AS mengambil cuti antara hari libur Natal dan Tahun Baru, tetapi indeks penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) akan dirilis pada Rabu, perdagangan internasional dalam barang dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis (29/12).
Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,05 persen menjadi 103,03 pada pukul 19.20 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Fokus belum dimulai pada kenaikan suku bunga Fed berikutnya, karena kenaikan suku bunga bank sentral AS baru berlalu selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember, tetapi investor percaya the Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 selama pertemuan FOMC Maret.
Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,75 ke setidaknya 1,00 adalah empat persen pada pertemuan Februari dan 25 persen untuk pertemuan Maret.
Perak untuk pengiriman Maret naik 23 sen, atau 1,46 persen, menjadi ditutup pada 15,989 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 10,9 dolar AS, atau 1,22 persen, menjadi ditutup pada 904,10 dolar AS per ounce. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: