Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        2017, KAI Genjot Pendapatan Angkutan Barang

        2017, KAI Genjot Pendapatan Angkutan Barang Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Awal tahun 2017, PT Kereta Api Indonesia akan menggenjot pendapatan dari sektor angkutan barang. Sebab selama ini pendapatan angkutan barang lebih rendah dibandingkan angkutan penumpang.

        Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan sepanjang 2016, PT KAI mencatat pendapatan akutan barang hanya 49 persen, sedangkan untuk penumpang 51 persen.

        "Kalau target keuntugannya saya kira tidak drastis naek cepat karena memang pendapatan proporsional antara angkutan barang sama penumpang ini. Masih lebih kecil pendapatan barang dibanding penumpangnya,"katanya kepada wartawan di Bandung, Senin (2/1/2017)

        Pada tahun 2017, sambung Edi, pihaknya berharap bisa meningkatkan pendapatan angkutan barang menjadi 60 persen sedangkan penumpang sekitar 40 persen.

        "Kita ingin 2017, pendapatan angkutan barang 60 persen, dan 40 persen dari penumpanng, dengan cara begitu kita bisa menaikan keuntungan,"ujarnya.

        Berkenaan dengan laba bersih, PT KAI mencatat tahun 2015 membukukan sebesar Rp1,2 triliun. Sedangkan untuk tahun 2016, dikatakan Edi, pihaknya belum bisa menyebutkanya karena belum dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

        "Untuk tahun 2016 kita belum RUPS jadi nanti kalau sudah dilakukan akan keliahatan secara resmi,"ungkapnya

        Edi menegaskan bahwa PT KAI merupakan pelayanan publik (public service) dengan? tetap memprioritaskan layanan yang terbaik bagi penumpang kereta api.

        "Ingat, kereta api ini public service untuk masyarakat. Jadi fokusnya bukan keuntungan, fokusnya kembali lagi layanan bagi penumpang yang lebih baik,"pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: