Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jasa Marga: Lonjakan Arus Balik Sesuai Prediksi Sekitar 100.768 Kendaraan

        Jasa Marga: Lonjakan Arus Balik Sesuai Prediksi Sekitar 100.768 Kendaraan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Cikarang -

        Jasa Marga Jakarta-Cikampek Cabang Bekasi, Jawa Barat mencatat lonjakan arus balik yang terjadi pada Senin (2/1) sesuai prediksi sebanyak 100.768 kendaraan atau naik 32 persen dari lalu lintas normal 76.496 kendaraan.

        "Arus balik yang terjadi pada puncaknya yaitu malam hari hingga pagi (3/1) ini relatif terkendali," kata Assistant Vice President Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru Santoso di Kabupaten Bekasi, Selasa (3/1/2017).

        Menurut dia upaya peningkatan itu dengan mengoperasikan 21 gardu secara optimal, yang terdiri dari 17 reguler dan empat Gardu Tol Otomatis (GTO). Kemudian membuka gardu tambahan sebanyak tiga.

        Ini dilakukan guna mempercepat laju buang kendaraan agar tidak terjadi kemacetan panjang disekitar gerbang tol.

        Sedangkan gardu tol otomatis pada malam puncak ini diberlakukan secara ganda, yaitu pengendara kendaraan roda empat bisa melakukan pembayaran menggunakan kartu otomatis maupun berupa uang tunai.

        Ia menambahkan dalam perencanaan yang dilakukan oleh petugas Jasa Marga hanya menggunakan kedua cara itu.

        Diantaranya memberlakukan gerbang tol tambahan dan melakukan simulasi lalu lintas dengan cara memutar balik melalui Cikarang dua dan masuk kembali ke Cikarang empat. "Kedua cara itu sudah dapat mengurai kemacetan yang ada di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek," katanya.

        Sedangkan kepadatan jelang Tempat Isitrahat dan Pelayanan (TI/TIP) arah Jakarta, seperti TIP Km 62, TIP Km 52, TIP Km 42 dapat dikendalikan dengan baik, tanpa ada penumpukan kendaraan.

        Dalam penguraian ini pemberlakuan rekayasa lalu lintas seperti contraflow ataupun buka tutup TI/TIP tidak jadi diberlakukan. Ini dikarenakan kondisi lalu lintas masih relatif terkendali.

        Lanjut Heru menjelaskan dalam penanganan lalu lintas yang terdapat pada ruas jalan tol ini masyarakat sudah mulai peka dengan mengupdate melalui media sosial, surat kabar, dan televisi guna mengetahui kondisi jalan raya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: