Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, Wiwiek Sisto Widayat, menegaskan tidak ada gambar palu-arit pada rupiah baru emisi 2016 yang belum lama ini diluncurkan pemerintah. Dijelaskannya, isu adanya gambar palu-arit hanya diembuskan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk tidak percaya dan tetap menjaga wibawa rupiah sebagai mata uang negara ini.
Menurut Wiwiek, gambar palu-arit yang banyak dibicarakan khususnya di media sosial itu hanyalah asumsi dari pihak-pihak tak bertanggungjawab atas teknologi gambar saling isi alias rectoverso. ?"Jadi, tidak ada itu gambar palu-arit. Yang disebut (gambar palu-arit itu) adalag rectoverso. Itu jelasnya adalah logo BI," kata Wiwiek, di Kantor Perwakilan BI Sulsel di Menara Bosowa, Kota Makassar, Rabu, 4 Januari.
Teknologi rectoverso itu, Wiwiek melanjutkan tidak hanya digunakan oleh Bank Indonesia pada rupiah. Bank sentral dari sejumlah negara juga memakai teknologi tersebut. Sebut saja untuk mata uang Euro (Eropa0, Baht (Thailand), Poundsterling (Inggris) dan Won (Korea).?
Dalam kesempatan tersebut, Wiwiek juga kembali mengingatkan agar seluruh masyarakat menghargai dan menjaga wibawa rupiah. Banyaknya beredar informasi yang tak bertanggungjawab atas rupiah baru diharapkannya bisa dihentikan. Bank Indonesia di Jakarta sendiri disebutnya telah menempuh upaya hukum dengan melaporkan akun Facebook yang menuduh bahwa pencetakan rupiah tak dilakukan oleh Peruri.
Lebih jauh, Wiwiek juga menerangkan terkait pemilihan gambar pahlawan maupun tarian untuk rupiah baru, sebaiknya tidak perlu dipersoalkan. Toh, sudah dilakukan sesuai mekanisme dan mempertimbangkan banyak hal. Beberapa pertimbangannya yakni belum pernah digunakan dalam uang rupiah terdahulu, keterwakilan daerah, keterwakilan gender dan dapat diterima oleh seluruh pihak.
Salah satu nominal rupiah emisi 2016 yang banyak dibicarakan di medsos terkair foto pahlawan asal Aceh yakni Cut Meutia pada uang Rp 1.000. Foto Cut Meutia yang tidak menggunakan hijab banyak diperbincangkan. Soal itu, Wiwiek menerangkan sudah melalui pembicaraan, termasuk dengan ahli waris maupun keluarga sang pahlawan. "Itu sudah didiskusikan dan direstui oleh ahli waris. Yang dicantumkan itu (foto) saat diangkat menjadi pahlawan nasional," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto
Tag Terkait: