Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mentan Sindir Petani yang Malas Garap Lahan Tidur 

        Mentan Sindir Petani yang Malas Garap Lahan Tidur  Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Maros -
        Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, menyindir petani di Kabupaten Maros, Sulsel, yang malas dan membiarkan lahan tidur. Padahal, petani Maros semestinya kaya raya bila mampu mengoptimalkan seluruh potensi kekayaan alam di sekitarnya.?
        Amran mengkritik banyaknya lahan tidur di daerah yang semestinya menjadi penyangga ibukota provinsi Sulsel yakni Makassar. "Jangan lahannya tidur, petaninya juga ikut tidur. Saya juga lihat tanah (di sawah) yang retak-retak, padahalnya di sampingnya ada sungai," kata Amran, saat meresmikan Bendungan Tampala Parangloe di Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Maros, Sabtu, (8/1/2017).
        Menteri Amran membandingkan kreativitas dan keuletan warga Jerman. Di negara Eropa tersebut, air yang mengalir dari gunung diputar sampai 40 kali sebelum sampai ke laut. Air itu diputar untuk mengairi pelbagai komoditas pangan. Ironisnya, di Maros, air yang melimpah malah diabaikan. Karena itu, pihaknya berharap bendungan baru itu bisa dimaksimalkan.
        Mentan menjanjikan 50-100 mesin pompa besar agar air dari Sungai Parangloe bisa diputar untuk mengairi sawah para petani. Kementan juga menjanjikan bantuan alat dan mesin pertanian berupa traktor. "Kita buat berjejer pompa air dan traktor dari atas ke bawah. Saya harap petani nantinya bisa menanam tiga sampai empat kali," ucapnya.
        Menurut dia, pemerintah setempat juga mesti mendorong petani untuk membangun wadah-wadah penampungan air. Di antaranya yakni embung, long storage dan sumur dangkal. Jadi, bila musim kemarau tiba, petani dapat memanfaatkan wadah penampungan air tersebut untuk menanam berbagai komoditas pangan.?
        Dalam kesempatan tersebut, Mentan juga menekankan agar Anggaran Dana Desa (ADD) dioptimalkan ke sektor pertanian. Disarankannya agar dana desa itu disisihkan Rp 100 juta untuk membangun bendungan untuk kepentingan bersama. "Tidak usah untuk membangun pagar. Jadi tolong dana desa itu fokus ke air karena ada air itu ada kehidupan," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: