Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IMF Ingatkan Bertahannya Kerentanan Tinggi Negara Berkembang Berpenghasil Rendah

        IMF Ingatkan Bertahannya Kerentanan Tinggi Negara Berkembang Berpenghasil Rendah Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
        Warta Ekonomi, Washington -

        Dana Moneter Internasional (IMF) pada Kamis memperingatkan bertahannya kerentanan tinggi bagi negara-negara berkembang berpenghasilan rendah dalam menghadapi harga komoditas rendah.

        Negara-negara berkembang berpenghasilan rendah telah mengalami penyesuaian belum lengkap ke dunia baru harga komoditas "yang lebih rendah untuk waktu yang lama", dengan banyak eksportir komoditas masih jauh dari lintasan ekonomi makro yang berkelanjutan, kata IMF dalam laporan terbarunya.

        Menurut penelitiannya, IMF menemukan bahwa, dengan penyesuaian tajam harga komoditas hingga tahun ketiga, banyak eksportir komoditas tetap berada di bawah tekanan ekonomi yang signifikan, dengan pertumbuhan lamban, ketidakseimbangan fiskal besar, dan posisi cadangan devisa melemah.

        Pertumbuhan rata-rata output para eksportir bahan bakar turun menjadi -1,6 persen pada 2016 dari 5,7 persen pada 2014; eksportir komoditas non-bahan bakar mengalami guncangan pertumbuhan lebih ringan dengan pertumbuhan rata-ratanya melambat menjadi 3,8 persen pada 2016 dari 5,3 persen pada 2014; sementara eksportir diversifikasi telah diuntungkan dari penyesuaian harga komoditas, dengan mengalami pertumbuhan sebesar 6,0 persen atau di atas itu di banyak negara.

        Dalam menghadapi pertumbuhan lamban, dua pertiga dari negara-negara eksportir komoditas menghadapi kerentanan ekonomi makro yang tinggi, kata IMF.

        IMF memperkirakan bahwa lebih dari setengah dari negara-negara pengekspor komoditas menghadapi peningkatan risiko tekanan sektor keuangan selama 18 bulan ke depan, yang dapat mengakibatkan kegagalan bank dan intervensi pengawasan, dan seperempat dari negara-negara berpenghasilan rendah saat ini dinilai berisiko tinggi kesulitan utang eksternal.

        IMF meminta negara-negara berpenghasilan rendah untuk memperkuat pengawasan sektor keuangan, meningkatkan manajemen risiko fiskal dan menggenjot investasi infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: