Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi (19/1/2017) bergerak melemah sebesar 35 poin menjadi Rp13.382, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.347 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa mata uang rupiah bergerak melemah seiring dengan ketidakpastian global yang kembali muncul menjelang pelantikan Presiden AS Donald Trump. "Situasi itu membuat penguatan dolar AS sehingga menahan laju rupiah untuk kembali terapresiasi," katanya.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar uang juga sedang menanti hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang sedianya akan dirilis pada hari ini (19/1) salah satunya mengenai suku bunga acuan (BI 7-Day Repo Rate). "Hasil RDG BI itu penting ditunggu di tengah situasi global serta prospek inflasi domestik ke depannya," katanya.
Sementara itu Analis Binaartha Reza Priyambada menambahkan bahwa meski pergerakan rupiah masih dipengaruhi penilaian gejolak eksternal menjelang pelantikan Donald Trump, namun belum jelasnya arah ekonomi AS dapat menahan penguatan mata uang Amerika Serikat lebih tinggi. "Penilaian kami rupiah masih memiliki potensi penguatan, apalagi fundamental ekonomi Indonesia cukup positif menyusul prediksi Bank Dunia ekonomi Indonesia tahun 2017 tumbuh 5,3 persen," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto