PT Bank OCBC NISP Tbk pada tahun ini mengincar angka pertumbuhan kredit sekitar 10% hingga 15%. Proyeksi ini sejalan dengan proyeksi pemerintah yang juga mematok angka pertumbuhan kredit di kisaran 14%.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan strategi perseroan untuk mencapai target tersebut adalah dengan menggenjot penyaluran kredit di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal tersebut sejalan dengan portofolio bisnis perseroan selama ini yang juga mengandalkan sektor UMKM dalam distribusi kreditnya.
"Tahun ini pertumbuhannya sekitar 10% sampai 15%," katanya di Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan alasan perseroan menggenjot UMKM adalah terkait dengan profil risikonya. Untuk menggenjot kredit di sektor korporasi, imbuhnya, OCBC NISP masih memiliki keterbatasan dalam menyasar sektor-sektor kredit yang ada di korporasi.
Sebagai catatan, target pertumbuhan kredit di tahun ini lebih tinggi ketimbang pertumbuhan kredit di November 2016 lalu yang hanya mencapai 9%.
Bahkan jika melihat laporan keuangan perseroan di kuartal tiga tahun lalu, pertumbuhan kreditnya hanya berkisar di angka 7% menjadi Rp88,1 triliun. Meski begitu, perseroan dapat menjaga kualitas kreditnya sehingga rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) berada dalam posisi yang rendah yaitu gross sebesar 1,5% dan nett sebesar 0,6%.
Sementara itu, dana pihak ketiga pada kuartal III tahun lalu berhasil tumbuh 5% menjadi Rp95,4 triliun dari Rp91,2 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: