Kredit Foto: Nytimes.com
Gedung Putih menyerukan perang terhadap media massa yang agresif menyerang secara tidak adil terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump.
Penasihat tinggi pemerintahan Trump menyebut media tersebut sengaja menggunakan fakta-fakta alternatif untuk mengaburkan perkiraan kerumunan massa saat acara pelantikan. Pada hari pertamanya sebagai presiden, Trump mengatakan sedang melancarkan perang terhadap media. Ia juga menuduh para jurnalis meremehkan jumlah orang yang hadir saat upacara pelantikan.
"Intinya bukan jumlah kerumunan. Intinya adalah serangan dan upaya untuk mendelegitimasi Presiden di hari pertamanya. Kami tidak akan duduk saja dan membiarkannya," kata Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus saat acara Fox News Sunday?seperti dikutip dari laman Reuters di Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Sebelumnya, Presiden Donald Trump menuduh media tidak jujur dalam melaporkan jumlah kerumunan orang dalam acara pelantikannnya sebagai presiden. Trump mengatakan kerumunan orang yang hadir dalam pelantikannya mencapai monumen Washington ketika dia berpidato di Gedung Capitol, meskipun bukti foto menunjukkan sebaliknya.
Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer memarahi reporter dalam sebuah konferensi pers karena foto yang menunjukkan ruang kosong yang luas dalam upacara pelantikan.
"Itu merupakan jumlah penonton terbanyak yang menyaksikan sebuah masa pelantikan, baik secara langsung ataupun di sleuruh dunia. Upaya untuk mengurangi antusiasme mengenai pelantikan ini adalah memalukan dan salah," kata Spicer.
Sebagai tambahan dari bukti foto, sistem Metro Washington mengatakan perjalanan menurun sebelum pelantikan berlangsung. Perusahaan marketing Nielsen mengatakan penonton televisi lebih sedikit dibandingkan dengan yang menyaksikan pelantikan pertama Barack Obama dan Ronald Reagan.
Selain itu, Trump menuding media menciptakan perseteruan antara dia dan komunitas intelejen. Selain itu dia juga menyebutkan para reporter sebagai "bagian dari manusia yang paling tidak dapat dipercaya di dunia".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: