PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada tahun ini bakal menambah sekitar 40 cabang baru yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai salah langkah untuk memaksimalkan penetrasi bisnis perseroan.
Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja menuturkan lokasi penambahan cabang baru didasarkan atas tingkat pertumbuhan bisnis di daerah yang dituju. Maklum, BCA merupakan penganut falsafah bisnis bank follow the trade. Alih-alih membuka pasar baru, perseroan memilih untuk masuk ke dalam pasar yang sudah terbentuk.
Hal itu dilakukan bukan tanpa pertimbangan, Jahja menambahkan melalui hal tersebut perseroan dapat menghemat biaya penambahan cabang baru.
"Untuk investasi penambahan cabang baru itu sekitar Rp1 miliar hingga Rp2 miliar untuk kantor kas. Kita biasanya buka di daerah yang sudah ramai," katanya di Jakarta, Senin (30/1/2017).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan cabang baru tersebut nantinya akan terbagi atas kantor kas (KK) dan juga kantor cabang pembantu (KCP). Hingga saat ini bank yang terafilisasi dengan PT Djarum ini sudah memiliki dan mengoperasikan kantor cabang sebanyak 1.200 unit.
Sebagai catatan, ekspansi cabang perseroan pada tahun ini sejatinya mengalami penurunan dari tahun lalu. Sepanjang tahun 2016 perseroan berhasil menambah jumlah kantor cabangnya sebanyak 60 unit atau lebih banyak 20 unit dari tahun 2017. Artinya, untuk tahun ini perseroan sedikit mengerem langkah ekspansi organiknya.
Di samping itu, perseroan juga sudah memiliki kantor layanan digital. Jahja menuturkan perseroan memiliki cabang digital di wilayah Alam Sutera, Tangerang, dan juga Surabaya, Jawa Timur. Meski begitu kantor layanan digital tersebut bukanlah sepenuhnya berbentuk digital. Masih ada campur tangan manusia dalam pelayanannya.
"Masih ada stafnya, tapi tidak sebanyak kantor cabang pada umumnya," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: