Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) kembali mengeluarkan hasil penelitian tentang Tata Kelola Ekonomi Daerah (TKED) Tahun 2016. Hasilnya, Kota Pontianak menempati peringkat pertama dengan nilai indeks 79,29. Ibu kota Provinsi Kalimantan Barat ini berhasil mengungguli provinsi lain seperti Bandung (64,44), Yogyakarta (61,48), dan Surabaya (54,16).
Peneliti KPPOD Boedi Rheza mengatakan Kota Pontianak mencatatkan kinerja yang optimal pada sebagian besar variabel yang diukur di antaranya infrastruktur serta kapasitas dan integritas kepala daerah.
"Dalam perolehan indeks secara umum, Kota Pontianak menempati peringkat pertama. Kota Pontianak memiliki keunggulan di bidang infrastruktur serta kapasitas dan integritas pemimpin daerahnya," kata Boedhi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Sementara enam variabel lainnya seperti perizinan usaha, infrastruktur, biaya transaksi, akses dan kepastian hukum atas lahan, keamanan dan penyelesaian konflik, serta kualitas perda berada pada indeks? kinerja di atas rata-rata nasional.
"Pekerjaan rumah bagi perbaikan ke depan untuk kota ini adalah perbaikan program PPUS dan kebijakan ketenagakerjaan yang masing-masing hanya berada pada peringkat 18 (57.09) dan peringkat 20 (44.65)," ujarnya.
Sekedar informasi, penelitian yang KPPOD lakukan kepada 40 perusahaan di 32 daerah dengan menjaring pemilik/manajer perusahaan (76%) sebagai responden. Pengukuran difokuskan kepada 10 indikator yang dinilai relvevan oleh pelaku usaha, disertai skala pengaruh atau bobot masalah masing-masingnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo