Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemkot Bandung Dukung Kampanye Pupil Putih

        Pemkot Bandung Dukung Kampanye Pupil Putih Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Pemerintah Kota Bandung mendukung penuh kampanye Pupil Putih yang dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Rumah Sakit Pusat Mata Nasional (PMN) Cicendo, Minggu (5/2/2017).

        Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan akan turut menyukseskan kampanye tersebut di tingkat kota. Menurutnya, Kampanye Pupil Putih merupakan gerakan untuk mengurangi pengidap retiniblastoma atau pupil putih, terutama di kalangan anak-anak.

        "Dari sembilan ribu kebutaan, ternyata delapan ribu bisa disembuhkan. Tapi, karena pengetahuannya kurang maka terjadilah angka itu," katanya kepada wartawan di Bandung, Minggu (5/2/2017).

        Pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan kampanye ini dilaksanakan bertujuan agar masyarakat bisa lebih sadar atas gejala-gejala awal pada retinoblastoma sehingga penanganannya dapat lebih segera dilakukan. Biasanya, persoalan hadir ketika orang tua atau orang-orang di sekitar penderita mengabaikan gejala-gejala yang muncul.

        "Kita akan memastikan itu tidak terjadi di Kota Bandung," tegasnya.

        Lebih lanjut, Emil mengatakan Pemkot Bandung sendiri akan proaktif untuk terjun ke masyarakat guna melakukan deteksi awal dan memberikan sosialisasi. Dia akan memerintahkan jajarannya agar ada petugas yang berkeliling ke kewilayahan.

        "Kita akan mengirimkan tim sekitar lima orang di kelurahan-kelurahan untuk menemukan mereka-mereka yang terkena kebutaan yang bisa disembuhkan,"?terangnya.

        Di lokasi yang sama, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan deteksi dini white pupil (pupil putih) menjadi hal yang sangat penting dalam pencegahan kebutaan pada anak.

        "Mata itu adalah indera yang utama," katanya.

        Nila mengatakan gangguan penglihatan apalagi kebutaan pada anak menimbulkan dampak yang sangat besar pada kehidupan dan masa depan anak itu sendiri.

        "Gangguan ketajaman mata atau gangguan refraksi banyak dialami anak-anak bisa mengganggu prestasi belajar mereka," ujar Menkes.

        Menkes menambahkan bahwa melalui kampanye pupil putih ini diharapkan masyarakat lebih mengetahui, menyadari, sehingga mampu mendeteksi dini adanya katarak, bahkan retinoblastoma di dalam mata seorang anak.

        Menurutnya, retinoblastoma merupakan tumor ganas mata yang sering terjadi pada anak. Leukocoria (pupil putih) atau seperti "mata kucing" merupakan tanda klinis awal yang tersering ditemukan oleh orang tua atau orang-orang di sekitar pasien. Insidensi retinoblastoma berkisar 1:16.000 dan 1:18.000 kelahiran hidup.

        "Terlihat warna putih pada pupil matanya, seperti mata kucing. Lebih jelas bila pada kondisi ruangan redup/gelap atau pada saat terkena flash lampu kamera," jelasnya

        Lebih jauh, Nila mengungkapkan white pupil ini merupakan tanda bahaya. Ia mengatakan hal itu bukan hanya dapat mengancam penglihatan, namun juga mengancam nyawa seseorang.

        "Pendekatan keluarga dalam deteksi dini ini sangat penting. Jika ditemukan tanda white pupil ini atau gangguan penglihatan lainnya segera periksakan anggota keluarga ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk dilakukan tindakan guna menghindarkan dari risiko kebutaan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: