Perseroan Terbatas Bank BNI Syariah menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk bersama-sama memperkuat ekonomi kreatif, karena dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu (22/2/2017) mengatakan kerja sama ini dilakukan melalui pemberian pembiayaan layanan kepada pelaku usaha ekonomi kreatif dibawah binaan Bekraf.
"Dengan pemberian pembiayaan diharapkan ke depan dapat memudahkan pelaku ekonomi kreatif, sekaligus memanfaatkan layanan produk dan jasa yang disediakan oleh perbankan syariah bagi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia," kata Imam.
Imam mengatakan, kerja sama ini sebelumnya juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman pemanfaatan produk dan jasa layanan perbankan syariah bagi pengembangan usaha pelaku ekonomi kreatif yang diwakili Kepala Bekraf Triawan Munaf.
"Ekonomi kreatif merupakan kegiatan usaha yang fokus pada kreasi dan inovasi. Penurunan ekonomi dunia khususnya sektor ekonomi yang berbasis komoditas hendaknya dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional," katanya.
Imam mengaku, dengan bertumbuhnya ekonomi kreatif diharapkan dapat menggerakkan pertumbuhan sektor riil sehingga pertumbuhan ekonomi nasional dapat dicapai.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Perindustrian tahun 2015 perkembangan ekonomi kreatif menunjukkan gambaran positif, yakni tumbuh 5,76 persen atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,74 persen, dengan nilai tambah sebesar Rp 641,8 triliun atau 7 persen dari PDB nasional.
"Selama ini, kendala utama pelaku ekonomi kreatif adalah susahnya mengakses permodalan yang dipergunakan untuk mengembangkan usaha kreatif. Dan untuk mengatasi itu kami hadir guna mendukung perluasan akses modal kepada para pelaku ekonomi kreatif tersebut," ucapnya.
Imam mengaku, dukungan terhadap ekonomi kreatif sejalan dengan tujuan BNI Syariah untuk mendukung gaya hidup Hasanah melalui pengembangan inovasi dan kreatifitas dalam bidang ekonomi kreatif, sehingga dapat membawa manfaat bagi masyarakat.
"Ini sesuai dengan prinsip BNI Syariah yang selalu memberikan terbaik sesuai kaidah, dan Alhamdulillah kinerja BNI Syariah tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif. Tercatat laba bersih triwulan IV - 2016 sebesar Rp277.37 miliar atau meningkat 21.38 persen dari Desember 2015 sebesar Rp228,52 miliar," katanya.
Meningkatnya laba, kata Imam, ditopang oleh berbagai upaya pengembangan bisnis termasuk produk jasa dan layanan terutama dominasi pembiayaan konsumtif serta perolehan dana pihak ketiga.
Sedangkan dari segi aset, BNI Syariah juga terus mengalami pergerakan positif yakni posisi per Desember 2016 sebesar Rp28,31 Triliun atau naik 23,01 persen dari posisi Desember 2015 sebesar Rp23,01 triliun.
"Pertumbuhan asset ini disokong oleh adanya peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar 15.36 pesen dengan posisi per Desember 2016 Rp20.49 triliun," ucapnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: