PT Bank Muamalat Tbk berhasil menorehkan rapor hijau untuk kinerja pembiayaan bermasalah. Sepanjang tahun lalu perseroan berhasil menekan rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) ke angka 3,8%, padahal pada 2015 lalu NPF perseroan masih bertengger di level 7,1%.
Positifnya rasio keuangan perseroan mendapat apresiasi dari Islamic Finance News (IFN). Bank Muamalat terpilih menjadi Best Islamic Bank in Indonesia di 2016 dalan ajang Best Bank Poll 2016 versi IFN.
Direktur Utama Bank Muamalat Endy PR Abdurrahman mengatakan Bank Muamalat berkomitmen terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah serta meluncurkan produk-produk yang inovatif demi pengembangan performa dan profitabilitasnya.
"Penghargaan ini sekaligus menjadi motivasi kami untuk selalu berkomitmen memberikan layanan dan produk-produk terbaik kepada seluruh nasabah kami," katanya di Jakarta, Kamis kemarin (23/2/2017).
Perbaikan NPF perseroan tergambar dalam perolehan laba bersih di periode Januari hingga November 2016. Berdasarkan laporan bulanan, perseroan berhasil mengantongi laba bersih Rp120,03 miliar, nilai ini meningkat hampir empat kali lipat dari posisi laba bersih di September 2016 yang hanya sebesar Rp37 miliar.
Minimnya jumlah laba di September dikarenakan Bank Muamalat masih menanggung rasio pembiayaan bermasalah sebesar 4,43%. Hal tersebut diperparah dengan anjloknya pembiayaan perseroan sebesar 4,06% menjadi Rp44,85 triliun.
Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indra Y Sugiarto menambahkan Bank Muamalat secara konsisten berhasil mempertahankan kinerja dan hal tersebut diapresiasi oleh media mancanegara.
"Kami sangat bangga dan bersyukur atas penerimaan penghargaan Best Islamic Bank in Indonesia ini untuk kesembilan kalinya. Perolehan ini tidak lepas dari seluruh peranan dan sumbangsih segenap insan di Bank Muamalat," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: