Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius bertemu dan bertukar informasi mengenai permasalahan terorisme, terutama menyangkut ISIS, dengan Duta Besar Turki untuk Indonesia Mehmet Kadri Sander Gurbuz di Jakarta, Rabu (1/3/2017).
Suhardi seperti dikutip dalam siaran pers mengatakan pertemuan itu penting mengingat BNPT akan melakukan kunjungan ke Turki terkait dengan banyaknya warga negara Indonesia (WNI) yang berada di negara itu dan ditengarai hendak menyeberang ke Suriah.
"Mereka ini sekarang diamankan otoritas pemerintah Turki dan bahkan ada yang sudah dideportasi, jumlahnya juga signifikan," ujar dia.
Menurut Suhardi, di antara WNI itu terdapat anak-anak yang sangat mungkin terpisah dari orang tuanya sebagaimana Talita (9) yang sempat tetap "ditahan" meski orang tuanya telah dideportasi. Talita sendiri akhirnya berhasil dibawa pulang ke Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa aturan pemerintah Turki bagi orang tua yang tidak bisa menunjukkan dokumen anaknya maka anaknya ditahan dan baru diizinkan kembali ke negara asal setelah berusia 18 tahun.
BNPT juga memperoleh informasi dari Dubes Indonesia di Turki Wardana bahwa ada WNI yang menjadi "Foreign Terorist Fighter" (FTF) di Suriah yang akan kembali ke Indonesia melalui Turki baik melalui jalur resmi maupun tidak resmi.
"Turki memiliki garis batas negara bersama Suriah yang cukup panjang, yakni 900 km, dan tentunya sangat sulit untuk dikontrol, untuk melihat orang yang menerobos masuk ke Turki karena adanya konflik di Suriah," kata dia.
Suhardi menyatakan sudah meminta kepada Dubes Turki untuk dapat memfasilitasi pertemuan BNPT dengan otoritas pemerintah Turki yang berwenang dalam menangani masalah tersebut saat tim dari BNPT berkunjung ke Turki nantinya.
"Karena permintaan Pak Wardana supaya kami bertemu dengan otoritas Turki yang khusus menangani masalah terorisme karena akan 'lebih didengar'. Untuk itu, kami saat ini mencari formatnya akan bertemu dengan siapa saja di Turki nanti," ujar dia.
Turut dalam pertemuan itu Deputi I Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Direktur Konvensi dan Perangkat Hukum Internasional Brigjen TNI (Mar) Yuniar Lutfi, Direktur Penindakan Brigjen Pol Torik Triyono, dan Kasubdit Kerjasama Amerika-Eropa Wandi Adrianto Syamsu. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil