Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan proyek pembangunan rel kereta api trans Sulawesi mendapatkan tambahan anggaran Rp1,2 triliun. Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan komitmennya untuk mencairkan anggaran proyek rel kereta api untuk Makassar-Parepare secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Komitmen penambahan anggaran megaproyek tersebut dibahas saat Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ke Makassar, pertengahan Februari lalu. Hal itu dipermantap dalam rapat koordinasi teknis pembangunan yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada akhir Februari. "Pemerintah pusat menyetujui untuk memberikan anggaran (tambahan) sampai Rp1,2 triliun," kata Syahrul, Senin, 6 Maret.
Proyek rel kereta api trans Sulawesi untuk Makassar-Parepare sepanjang 146,1 kilometer sempat mandek pada Oktober 2016. Penyebabnya adalah pemangkasan anggaran infrastruktur nasional. Proyek rel kereta api tersebut rencananya akan kembali dilanjutkan pada April 2017. Tahap awal, pengerjaan proyek tersebut ditargetkan rampung sepanjang 30 kilometer dari Kabupaten Barru ke Kota Parepare.
Berdasarkan data yang dihimpun Warta Ekonomi, terdapat lima jalur untuk proyek kereta api trans Sulawesi. Untuk jalur Makassar-Parepare sepanjang 146 kilometer, konstruksinya dikerjakan hingga 2019. Sisanya, ada pula jalur Makassar-Bulukumba (259 kilometer), jalur Bitung-Gorontalo (340 kilometer), jalur Manado-Bitung (48 kilometer) dan jalur Parepare-Mamuju (225 kilometer).
Khusus untuk jalur Makassar-Parepare, groundbreaking proyek kereta api trans Sulawesi dilakukan pada 13 Agustus 2014. Hingga kini, pengerjaan proyek baru mencapai 16,1 kilometer. Selain sempat terkendala anggaran, permasalahan yang dihadapi pemerintah yakni pembebasan lahan. Syahrul optimistis bisa mengatasi persoalan pembebasan lahan tersebut agar megaproyek yang amat dibutuhkan masyarakat bisa rampung.
Proyek kereta api di Sulawesi diketahui memiliki multiplier effect yang amat besar. Di antaranya yakni mengurai kemacetan dan memperpendek waktu tempuh antar-daerah di tanah Sulawesi. Selain itu, ongkos dan tarif jasa angkutan barang maupun penumpang diyakini akan terpangkas hingga 31 persen. Selanjutnya, kawasan di sekitar stasiun kereta pastinya diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan baru.
Sebelumnya, Menteri Budi Karya Sumadi mengharapkan proyek rel kereta api trans Sulawesi rampung lebih awal dari target. Karenanya, pembangunan rel kereta api jalur Makassar-Parepare sepanjang 30 kilometer dipercepat. Dengan begitu, pembangunan lanjutan megaproyek tersebut diharapkan dapat menarik investor. "Untuk 30 kilometer itu tahun ini selesai atau paling lambat tahun depan diselesaikan agar bisa digunakan dan menarik investor," ucap Budi.
Budi mengakui pemerintah pusat sudah mengalokasikan anggaran jumbo untuk perampungan rel kereta api trans-Sulawesi sepanjang 30 kilometer tersebut. Alokasi anggaran itu dikucurkan bertahap selama dua tahun mendatang. Budi menyebut tiap tahunnya, pemerintah pusat siap menggelontorkan anggaran rata-rata Rp500 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: