Anggota DPR Sebutkan Anggaran Pendidikan Tahun Ini Capai Rp416 Triliun

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Hetifah Syaifudian menyebutkan anggaran sektor pendidikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar Rp416,1 triliun atau 20 persen dari total anggaran.

Hal ini dikemukakan Anggota Komisi II DPR RI, Hetifah Syaifudian di Tarakan, Senin (6/3/2017), saat menjadi narasumber pada seminar nasional bertema "Strategi Membangun Pendidikan Dasar yang Berdaya Saing" di Universitas Borneo Kota Tarakan. "Pemerintah telah membuat 'mandatory spending' anggaran pendidikan sebesar 20 persen melalui APBN 2017 atau sebesar Rp416,1 triliun," ungkap legislator Partai Golkar ini.

Anggaran tersebut tersebar pada sejumlah kementerian dan lembaga negara diantaranya melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp39,8 triliun, terbesar ke-8 dari seluruh kementerian/lembaga.

Selanjutnya Hetifah Syaifudian menyebutkan, terdapat pula anggaran pendidikan dasar merupakan tambahan yang diperoleh dari pertambangan minyak bumi sebesar 0,5 persen di daerah bersangkutan.

Pembagian 0,5 persen ini telah dipertegas pada pasal 20 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Anggaran yang dimaksudkan, kata dia, ditujukan untuk sejumlah sasaran pembangunan pendidikan seperti rehabilitasi ruang kelas, tunjangan profesi, Kartu Indonesia Pintar (KIP), bantuan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa berprestasi (bidikmisi) dan bantuan operasional sekolah (BOS). "Persoalan umum pendidikan kita saat ini adalah menyangkut kualitas, pemerataan, efisiensi dan relevansi pendidikan," ujar dia. (Ant)