Para pengusaha yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) Nusa Tenggara Timur menargetkan membangun rumah sederhana sebanyak 3.000 unit di seluruh wilayah itu.
"Target pembangunan rumah sederhana untuk tahun 2017, di seluruh NTT sebanyak 3.000 unit," kata Ketua Badan Pertimbangan Organisasi Real Estate Indonesia (REI) Nusa Tenggara Timur Boby Lyanto di Kupang, Selasa (7/3/2017), terkait target pembangunan rumah sederhana di NTT.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengatakan, pihaknya menargetkan pembangunan 5.000 unit rumah sederhana di setiap daerah di Indonesia.
Dia mengatakan target ini bisa terpenuhi jika pemerintah daerah memberikan dukungan secara optimal, terutama dalam hal status kepemilikan tanah.
"Saat pemecahan sertifikat tanah misalnya, pemerintah daerah bisa memberikan dukungan maksimal sehingga pengusaha tidak terlalu lama menungggu penerbitan sertifikat," katanya.
Menurut dia, jika status kepemilikan tanah sudah jelas maka, pengembang dapat memulai pembangunan di lapangan.
Mengenai dukungan perbankkan, dia mengatakan, bank yang paling konsisten mensupport adalah Bank Tabungan Negara dan Bank NTT.
Selain itu, bank yang mendukung Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) adalah Bank Artha Graha dan Bank Rakyat Indonesia, katanya.
"Kalau dukungan perbankan, sampai saat ini yang paling konsisten mensupport adalah Bank Tabungan Negara dan Bank NTT, selain bank yang mendukung FLPP adalah Bank Artha Graha dan Bank Rakyat Indonesia," katanya.
Ketua REI NTT dua periode ini berharap, pemerintah daerah memberikan kemudahan-kemudahan bagi para pengembang agar pembangunan perumahan bisa dilaksanakan sesuai dengan target.?(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: