Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan?diprediksi masih berada di atas angka nasional. Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan nasional, ekonomi Sulsel dipercaya mampu tumbuh lantaran ditopang sektor pertanian dan konsumsi rumah tangga yang terus meningkat. Bahkan, laju pertumbuhan pintu gerbang kawasan timur Indonesia itu diproyeksi tumbuh hingga 7,9 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2016 mencapai 7,41 persen dan diproyeksikan meningkat di kisaran 7,5 persen hingga 7,9 persen (yoy) pada 2017 dan itu bisa berlanjut di kisaran 7,6 persen hingga 8,0 persen (yoy) pada 2018, " kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel Wiwiek Sisto Widayat dalam Seminar Outlook Ekonomi Indonesia dan Sulsel 2017-2018 di Hotel Clarion Makassar, Selasa (7/3/2017).
Menurut Wiwiek, ada lima faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel di antaranya peningkatan harga komoditas andalan ekspor, beroperasinya industri nikel yang lebih optimal, perbaikan pendapatan maupun pengeluaran pemerintah, gencarnya pembangunan infrastruktur dan proyeksi peningkatan ekspor luar negeri.
"Semua itu harus dikawal agar pertumbuhan ekonomi Sulsel bisa sesuai proyeksi," jelas dia.
Wiwiek mengimbuhkan terdapat pula sejumlah komponen yang mesti dijaga agar laju pertumbuhan ekonomi Sulsel terus melesat di antaranya menjaga konsumsi rumah tangga yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, mendorong penyerapan belanja 2017-2018, serta menjaga iklim investasi dan daya saing usaha.
"Sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan besar, dan konstruksi mesti dipertahankan untuk menjadi motor penggerak perekonomian," sebutnya.
Tantangan dalam menjaga stabilitas ekonomi Sulsel, menurut Wiwiek, berada pada upaya meredam inflasi. Tidak mudah bagi Sulsel mempertahankan laju inflasi sebesar 2,94 persen pada 2016. Musababnya, pada 2017 tekanan inflasi cukup berat. Bahkan, diperkirakan laju inflasi Sulsel berada di atas rentang target nasional. Pengeluaran dari kelompok volatile food dan administred price disebutnya masih menjadi tantangan dalam pengendalian inflasi.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengakui beratnya menjaga apalagi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Meski diproyeksikan terus bertumbuh, Syahrul menyebut pemerintah daerah tidak boleh terlalu percaya diri. Kerja keras harus terus dilakukan dalam upaya meredam inflasi dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Tahun 2017 bukanlah tahun yang mudah. Saya enggak mau overconfidence," tuturnya.
Syahrul menjelaskan segala upaya tengah dilakukan untuk memastikan perekonomian Sulsel terus bertumbuh. Sulsel juga tengah berupaya menjadi pilar dan penopang pertumbuhan nasional. Salah satu kontribusi nyata Sulsel, lanjut dia, yakni menyuplai pangan, khususnya beras ke 22 provinsi.
Bahkan, ia menginginkan dalam dua tahun mendatang, Sulsel bisa mendistribusikan aneka pangan lain, seperti daging, jagung, dan lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: