Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat mengimbau perempuan di Ranah Minang agar lebih "melek" keuangan dengan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia setiap 8 Maret.
"Perempuan harus melek keuangan karena sejatinya akan menjadi pengelola keuangan dalam keluarga," kata Kepala Sub Administrasi Kantor OJK Sumbar, Muhammad Taufik di Padang, Rabu (8/3/2017).
Ia menyampaikan, jika perempuan tidak memiliki pemahaman mengenai pengelolaan keuangan keluarga dengan baik maka ada beberapa kekhawatiran yang dapat muncul, antara lain, pengeluaran lebih besar dari pemasukan sehingga mengganggu kesejahteraan keluarga.
Namun jika perempuan paham soal keuangan dengan mengelola keuangan keluarga yang baik, tidak hanya dapat mengalokasikan pendapatan yang tepat namun bisa memiliki keterampilan untuk menyisihkan uang sebagai modal usaha keluarga.
Hal ini bukan sesuatu yang mudah, namun bukan pula sesuatu yang sulit. Kuncinya adalah terus belajar mempersiapkan diri dan mengetahui potensi ekonomi apa yang bisa digali di lingkungan sekitar serta mengelola sumber dana dan menjalankan usaha dengan terampil dan tekun.
"Jika perempuan menjalankan usaha tidak hanya membantu perekonomian keluarga sendiri, tetapi juga membantu menyejahterakan masyarakat sekitar, membuka lapangan kerja, hingga mengajak orang lain untuk lebih melek keuangan," kata dia.
Salah satu bentuk usaha yang dapat dikembangkan untuk memajukan masyarakat adalah dengan membuka kemudahan akses keuangan bagi masyarakat yang selama ini belum tersentuh oleh produk dari jasa keuangan. Seperti menjadi agen dari program Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) Laku Pandai merupakan program penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank) dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.
Program ini bertujuan untuk menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat menjangkau layanan keuangan, katanya.
Selain membantu masyarakat dalam kemudahan akses keuangan, menjadi agen Laku Pandai juga bisa menambah pemasukan untuk menambah modal usaha yang dijalankan dari imbal hasil yang didapat atas setiap transaksi yang dilakukan (penarikan, transfer, jual pulsa, bayar listrik dan lainnya.
Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Padang, Reza Sadat Syahmeini mengajak masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.
"Jika masyarakat memiliki kelebihan uang sebaiknya digunakan untuk membeli saham di pasar modal karena jauh lebih bermanfaat dibandingkan membelanjakan pada hal-hal yang sifatnya konsumtif," kata dia.
Dengan menanamkan uang di pasar modal secara tidak langsung masyarakat ikut memiliki perusahaan-perusahaan besar yang ada di Indonesia dan keuntungannya juga mengalir kepada anak bangsa.
"Saat ini 64 persen pemilik saham yang ada di Bursa Efek Indonesia adalah asing dan baru 36 persen warga negara Indonesia," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil