Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2016 menunjukkan pengguna internet (netizen) di Indonesia telah mencapai 132,7 juta. Angka ini jauh lebih tinggi dari hasil survei 2014 yang saat itu berjumlah 88 juta. Hasil survei terkini menunjukkan penetrasi internet itu sudah mencapai 51,8 persen dari total populasi penduduk Indonesia yang mencapai 256,2 juta jiwa.
Hasil survei APJII juga menunjukkan sebanyak 130,8 juta netizen (98,6 persen) sudah mengetahui internet sebagai tempat menawarkan, mencari, atau jual beli barang dan jasa. Online shop menjadi konten komersial yang sering dikunjungi oleh 82,2 juta netizen (62 persen), di urutan berikutnya adalah konten bisnis personal yang dikunjungi 45,3 juta netizen (34,2 persen).
Begitu besarnya penetrasi internet di Indonesia inilah yang membuat PT Nusa Satu Inti Artha (DOKU), perusahaan penyedia pembayaran elektronik dan dompet elektronik (E-Wallet) fokus memasarkan produk dan jasanya melalui internet dan media sosial (digital marketing). Apalagi dari hasil survei di atas juga dilaporkan bahwa sebanyak 84,2 juta netizen (63,5 persen) pernah bertransaksi online.
Chief Marketing Officer DOKU Himelda Renuat mengatakan DOKU melihat internet dan media sosial lebih dari sekadar wadah untuk promosi dan marketing, tapi juga untuk berinteraksi langsung dengan konsumen. Untuk itu, perusahaan membuat divisi khusus yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan digital marketing.
"Saat ini DOKU menggunakan hampir semua saluran media sosial untuk mengomunikasikan layanan DOKU secara online, mulai dari Twitter, Facebook, Instagram, hingga YouTube. Tak terkecuali platform online lainnya seperti situs korporat, microsite, dan juga media online," ujar Himelda kepada Warta Ekonomi di Jakarta, belum lama ini.
Dia menjelaskan perusahaan memilih digital marketing sebagai platform utama untuk promosi/pemasaran layanan karena telah terbukti efektif untuk menjangkau konsumen millennial yang merupakan target pasar utama DOKU.
"Selain efektif, konten-konten digital marketing bersifat timeless yang akan ada sampai kapanpun sehingga akan lebih mudah ditemukan oleh pengguna kami yang membutuhkan referensi," jelasnya.
Meski demikian, bukan berarti pemasaran digital yang dilakukan DOKU bukan tanpa hambatan. Himelda menceritakan tantangan terbesar dalam digital marketing ialah menjaga reputasi DOKU di komunitas online dengan keragaman yang begitu banyak. Oleh karena itu, pihaknya harus memperhatikan kualitas produk dan interaksi dengan semua stakeholder DOKU, terutama segala hal yang berkaitan dengan konsumen.
Untuk menjaga kualitas produk, DOKU telah bekerja sama dengan blogger/influencer, media, dan 23 ribu merchant, sehingga memudahkan konsumen atau netizen dalam berbelanja online maupun offline. Sementara untuk menjaga reputasi dan kedekatan dengan konsumen, DOKU membuat ekosistem digital di media sosial, situs korporat, dan microsite.
"Tahun ini DOKU akan lebih intensif di inbound marketing. Salah satunya adalah dengan membuat sebuah blog yang akan memuat beragam konten menarik yang menginspirasi, informatif, menambah pengetahuan dan bahkan dapat berinteraksi dengan netizen. Semua ini kami lakukan guna membangun kedekatan dengan netizen dan sekaligus membangun user experience yang lebih nyata bagi netizen yang menggunakan layanan DOKU," tukas Himelda.
Selain menyasar konsumen, DOKU juga menyasar para pemilik usaha atau merchant. Pasalnya, DOKU tidak hanya menyediakan layanan e-Wallet saja, namun juga layanan payment gateway DOKU. Oleh karena itu, lanjut Himelda, strategi komunikasi dan konten DOKU dibedakan menjadi dua.
Khusus untuk konsumen, DOKU menyajikan konten yang cukup beragam dengan gaya bahasa dan grafis khas DOKU yang menyasar segemen millenial, mulai dari konten promo thematic dan promo regular yang merupakan hasil kerja sama dengan merchant-merchant DOKU, sampai dengan konten edukasi khusus (step-by-step) cara penggunaan layanan DOKU serta tips belanja online yang aman dan nyaman.
"Dengan ini kami berharap agar konsumen tidak hanya mendapatkan promo-promo menarik dari DOKU tetapi juga dapat teredukasi dan selalu ter-update dengan tren-tren digital khususnya e-commerce terkini," sebut Himelda.
Melalui berbagai strategi pemasaran digital ini, Himelda yakin dari 1,4 juta pengguna DOKU di tahun 2016, pertumbuhan pengguna DOKU dapat meningkat 200 persen pada tahun 2017.
"Kami mencanangkan peningkatan 200% pengguna DOKU di tahun 2017 ini. Sedangkan di sisi merchant tidak jumlah spesifik sebagai target karena kita akan memfokuskan kepada pertumbuhan pengguna tersebut. Tantangannya harus lebih giat dalam edukasi dan memberikan manfaat yang lebih baik," tutup Himelda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: