Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemenag Harap Dokter RS Haji Tak Perlu Resah

        Kemenag Harap Dokter RS Haji Tak Perlu Resah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Para dokter dan seluruh jajaran Rumah Sakit Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, diharapkan tak perlu merasa resah terkait rencana penyerahan rumah sakit tersebut dari Pemprov DKI kepada Kementerian Agama (Kemenag).

        "Kita harapkan (keresahab itu)itu tak terjadi," ungkap Kepala Biro Umum Kemenag, Syafrizal kepada Antara di ruang kerjanya, Gedung Kemenag Jalan Lapangan Banteng Jakarta, Selasa (14/3/2017).

        Rumah sakit tersebut semula dikelola oleh sebuah yayasan, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pemprov DKI dan kemudian diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) pada saat Sutiyoso menjabat gubernur di ibukota ini (2004).

        Perubahan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada publik. Namun dalam perjalanan waktu, status kepemilikannya menjadi persoalan.

        "Masalahnya kemudian berlanjut ke meja hijau hingga akhirnya ada keputusan Mahkamah Agung (MA) yang memutuskan bahwa rumah sakit itu adalah milik Kemenag," kata Syafrizal.

        Hingga kini, lanjut dia, rumah sakit tersebut masih dikelola Kementerian Kesehatan sebagai pelaksana tugas atau caretaker yang ditunjuk oleh Wapres Jusuf Kalla saat pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

        Rumah Sakit Haji Pondok Gede diresmikan pada 1994. Di era Gubernur Sutiyoso, komposisi pemilikan saham Perseroan Terbatas (PT) adalah: Pemprov DKI Jakarta 52 persen, Kementerian Agama 41 persen, Koperasi Karyawan enam persen, dan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) satu persen.

        Komposisi saham Kemenag 41 persen akan berubah menjadi 93 persen karena saham Pemprov DKI sebesar 52 persen akan diberikan kepada Kemenag.

        Syafrizal mengaku bersyukur bahwa proses penyerahan aset tersebut berjalan baik. Anggota DPRD DKI Jakarta ikut memberi dukungan dan Gubernur Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) telah menyetujui beralihnya manajemena rumah sakit tersebut.

        Untuk itu, Syafrizal minta seluruh jajaran rumah sakit tersebut, termasuk para medis dan dokter memberi dukungan. Rumah sakit tersebut dalam waktu dekat akan berubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dengan fokus pada rumah sakit pendidikan kedokteran. Mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UIN) Syarif Hidayatullah,Ciputat, Jakarta akan memanfaatkan rumah sakit tersebut ke depannya.

        "Rumah sakit ini tetap akan memberikan layanan kepada masyarakat sebagaimana rumah sakit lainnya di Jakarta," tambahnya.

        Sebelumnya Sekjen Kemenag Nur Syam didampingi oleh Karo Keuangan Syihabuddin Latief dan Karo Umum Syafrizal, telah mendapat laporan dari Direktur RS Hj Wuwuh Utami Ningtyas yang menyebutkan saat ini RS HJ mempunyai 720 karyawan. Terbagi atas 667 karyawan tetap, dan sisanya 53 karyawan kontrak.

        Menag Lukman Hakim Saifuddin pun menyambut baik rencana penyerahan Rumah Sakit Haji Pondok Gede Jakarta oleh Pemda DKI Jakarta kepada Kemenag setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan pola sirkuler yang akan digelar dalam waktu dekat.

        Sudah ada komitmen dari Pemprov DKI untuk menyerahkan saham tersebut kepada Kementerian Agama sesuai dengan putusan pengadilan, namun perlu dikukuhkan dalam RUPS.

        "Saya kira, dalam pekan ini proses penyerahan aset rumah sakit itu segera rampung," kata Syafrizal. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: