Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendengar tuntutan para petani Kendeng asal Rembang yang meminta agar Pabrik Semen ditutup. Hal itu dikatakan Fadli menanggapi aksi cor kaki kedua di depan Istana Merdeka. Bukannya memihak kepada para petani, lanjut politikus Partai Gerindra itu, pemerintah malah mencederai rasa keadilan masyarakat Kendeng.
??Saya menyayangkan pernyataan Menteri BUMN Rini Soemarno yang menyatakan bahwa Presiden akan segera meresmikan pabrik semen di Rembang pada bulan April mendatang,? kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (21/3/2017).
Dia menambahkan ada ketidakkonsistenan pemerintah dalam menanggapi aksi cor masyarakat Kendeng. Dalam aksi cor kaki pertama dan disusul oleh pertemuan langsung di Istana Negara, Presiden Jokowi sempat berjanji untuk menghentikan sementara operasi pabrik Semen Indonesia hingga selesainya Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang dilakukan oleh tim independen.
?Namun dalam perjalanannya, hasil KLHS ternyata bisa selesai April 2017 mendatang. Sehingga tidak sampai setahun, kajian sudah bisa diselesaikan. Tapi anehnya, sementara hasil KLHS-nya saja belum keluar, Menteri BUMN seperti sudah tahu hasilnya dengan menyatakan bahwa bulan depan Presiden akan segera meresmikan pabrik semen di Rembang,? pungkas Fadli.
??Apalagi, pada 5 Oktober 2016 lalu, lewat putusan Peninjauan Kembali (PK), Mahkamah Agung (MA) telah memutuskan untuk memenangkan petani Rembang dan Yayasan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), yang sekaligus membatalkan izin lingkungan pabrik semen di Rembang. Pernyataan Menteri BUMN itu telah menyakiti rasa keadilan masyarakat Kendeng dan bisa dianggap mem-fait accompli keputusan Presiden sebelumnya,? tutupnya.
Sebagaimana diketahui, aksi yang dilakukan oleh warga yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) merupakan bentuk protes atas pendirian pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah. Mereka menuntut Presiden Joko Widodo untuk mencabut izin PT Semen Indonesia dan memastikan tak ada pabrik atau tambang semen di Pegunungan Kendeng.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Dewi Ispurwanti