PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk akan terus mendorong desa yang belum memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) segera memilikinya agar bisa lebih mandiri dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Kami akan mengoptimalkan fungsi pendampingan untuk desa yang belum memiliki BUMDes, sehingga setiap desa dapat menjadi mandiri dalam menyejahterakan masyarakat dan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi di desa itu," kata Pemimpin Kelompok Penunjang Bisnis dan Layanan Kantor Wilayah Malang Dinie Soerjani di sela peresmian Agen46 di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (27/3/2017).
Ia mengemukakan sampai Maret 2017, jumlah BUMDes yang telah menjadi Agen46 sebanyak 71 BUMDes. Pendirian Bumdes merupakan gerakan pemberdayaan masyarakat desa, dari desa, oleh desa dan untuk desa agar lebih mandiri dalam upaya meningkatkan ekonomi desa.
Oleh karenanya, kata Dinie, bagi desa yang belum mendirikan BUMDes dapat memanfaatkan Agen46 sebagai salah satu unit usahanya sehingga masyarakat desa sekitar tidak perlu jauh-jauh jika membutuhkan layanan perbankan, seperti setoran, penarikan uang, transfer, pembelian pulsa, pembayaran BPJS Kesehatan dan lainnya demi menghemat waktu dan biaya.
Dinie mengemukakan Agen46 yang dibuka di BUMDes Kerto Raharjo Desa Sanankerto ini menambah jumlah Agen46 yang telah dioperasikan oleh BNI. Hingga saat ini, BNI telah membuka 40.000 Agen46 di seluruh Indonesia.
Agen46, lanjutnya, merupakan langkah nyata yang dilakukan BNI dalam mendukung program peningkatan literasi keuangan di Indonesia yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Lakupandai).
"Program BNI yang melakukan pendampingan bagi BUMDes di kabupaten Malang ini sejalan dengan program prioritas Bupati Malang Rendra Kresna, yakni pengentasan kemiskinan maupun pemberdayaan masyarakat. Kami memberikan pendampingan mulai dari manajemen, pengelolaan hingga pemasaran produk maupun desa-desa wisata," katanya.
Pihaknya ingin menjadikan wilayah Malang raya sebagai proyek percontohan dalam pendampingan pengelolaan BUMDes.
"Sekarang sudah ada beberapa lokasi yang kami berikan pendampingan untuk menjadikan desa sebagai desa unggulan, seperti desa wisata Pujon Kidul di Kecamatan Pujon, Sanankerto di Turen dan Coban Jahe," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Pemimpin BNI-Head of Network and Service Kantor Wilayah Malang Akbad Bachtiardi mengatakan BNI terus memperluas dan memperkuat literasi keuangan pada masyarakat yang selama ini kurang mendapatkan akses pada layanan lembaga keuangan, termasuk layanan perbankan.
Menurut dia, BNI sebagai Agent of Development proaktif dalam mendukung kebijakan pemerintah, khususnya dalam pengentasan kemiskinan, dimana BNI turut mendukung berdirinya BUMDes di seluruh Indonesia.
Dukungan tersebut diwujudkan melalui 5 fungsi utama, yaitu fungsi edukasi, fungsi konsultasi, fungsi literasi keuangan, fungsi pengembangan bisnis rintisan dan fungsi pendampingan untuk desa yang belum memiliki BUMDes.
"Harapan kami desa-desa yang ada di wilayah kerja BNI Kantor Wilayah Malang ini segera memiliki BUMDes seperti yang diharapkan pemerintah," ucapnya.
Pembukaan Agen46 di Bumdes Kerto Raharjo Sanankerto-Turen, Kabupaten Malang itu dihadiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo, Sekda Kabupaten Malang Abdul Malik, Wakil Pemimpin Wilayah BNI-Head of Network and Services Akbad Bachtiardi.
Pada kesempatan ini Menteri PDT meresmikan pendirian dan kepengurusan BUMDes seluruh Kabupaten Malang yang secara simbolis disematkan kepada Bumdes Kerto Raharjo Desa Sanankerto Kec Turen Malang.
Salah satu usaha Desa Sanankerto selain menjadi Agen46 yaitu pemandian, budi daya ikan koi, pembuatan sovenir dari bambu, wisata air, makanan camilan, serta wisata hutan bambu. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil