Masyarakat keluhkan harga elpiji bersubsidi 3 kilogram di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah saat ini naik hingga mencapai Rp35.000/kg akibat para pedagang menaikan harga seenaknya.
"Kami minta Pemkab Sigi segera menstabilkan kembali kebutuhan itu," pinta Sutrisno, seorang warga di Desa Sidera, Kecamatan Sigibiromaru, Rabu (29/3/2017).
Ia mengatakan kenaikan harga itu sudah tidak wajar dan pemerintah perlu mengambil tindakan tegas bagi para pengecer yang seenaknya menjual gas elpiji bersubsidi.
Normalnya, harga elpiji 3kg di tingkat pengecer di Kabupaten Sigi berkisar Rp20.000/tabung.
Namun oleh para pengecer menaikan harga penjualan jauh di atas harga normal.
Padahal, pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg.
Keluhan senada juga disampaikan Ny Min, seorang warga Desa Jonoge, Kabupaten Sigi. Ibu rumah tangga itu juga mendesak pemerintah untuk melakukan sidak dan menindak tegas pengecer nakal yang menaikan harga elpiji tersebut.
"Mereka mengambil keuntungan cukup besar dan ini sangat merugikan masyarakat dan juga pemerintah," kata dia.
Selain harganya mengalami kenaikan cukup tajam, stok elpiji juga mulai langka.
Sepertinya, kata dia, ada indikasi penimbunan stok oleh para pengecer untuk mengambil keuntungan besar menjual dengan harga yang tinggi.
Yusuf, seorang anggota DPRD Kabupaten Sigi meminta Pemkab Sigi dan Pertamina untuk menekan harga elpiji bersubsidi yang mengalami kenaikan dan sangat merugikan masyarakat.
"Pemkab Sigi melalui instansi terkait bersama pihak Pertamina perlu menstabilkan kembali harga dan menertibkan pendistribusian elpiji bersubsidi dimaksud." katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: