Kepala PT Pos Indonesia Regional X Sulawesi dan Maluku Arifin Muchlis mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menjadi agen pos. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa memperoleh keuntungan lebih besar. Tidak hanya dari penjualan produknya, tapi juga dari komisi yang diberikan atas jasa sebagai agen pos.
"Kami tawarkan agar UMKM menjadi agen pos. Banyak benefit yang bisa diperoleh," kata dia di sela acara Hari UMKM Online Nasional di GOR Sudiang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat?(31/3/2017).
Langkah PT Pos Indonesia menggandeng UMKM untuk menjadi agen merupakan upaya mengembangkan kewirausahaan nasional sekaligus meningkatkan pendapatan kedua belah pihak. Terdapat tiga kriteria UMKM yang dipilih menjadi agen pos di antaranya produk yang dihasilkan harus berkualitas, mampu memenuhi kebutuhan pasar, dan harga terjangkau. UMKM yang menjadi agen, produknya akan dipromosikan di galeri UMKM di kantor pos setiap daerah. PT Pos Indonesia juga berencana membuat situs e-commerce untuk produk UMKM binaanya.
"Intinya dengan menjadi agen pos, UMKM akan mendapatkan benefit. Selain kemudahan (dalam pengiriman produk), juga ada income yang lumayan mencapai 20 persen," kata Arifin.
Di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di Jawa, keberadaan agen pos memang cukup vital bagi PT Pos Indonesia. Agen pos memegang peranan besar dalam menyediakan postal service yang selama ini menjadi tulang punggung bisnis pos. Program PT Pos Indonesia itu juga dianggap efektif lantaran membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Khusus untuk gerakan UMKM go online, Arifin mengatakan pihaknya menyiapkan puluhan karyawannya untuk menjadi digital fasilitator. Secara keseluruhan di tingkat nasional, ada 25 ribu karyawan PT Pos Indonesia yang siap membantu pengembangan UMKM menuju go online.
"Kami berkomitmen menyukseskan gerakan 100 ribu UMKM go online ini. Karyawan kami akan membantu UMKM untuk terhubung ke media sosial dan toko online," urai Arifin.
Co-Founder and President Commisioner Nurbaya Initiative Yasin Tofani Sadikin mengungkapkan gerakan go online dalam rangka Hari UMKM online nasional membidik 100 ribu UMKM. Itu menjadi bagian dari target dua juta UMKM go online pada 2018.
"Kami yang akan mengurus agar UMKM bisa go online. Kami menyiapkan domain dan hosting gratis. Selama ini, kami lihat kecenderungannya UMKM kesulitan mengelola toko online makanya kami membuat gerakan ini yang serentak dilakukan di 30 kota," ucap dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo