Sejumlah pangkalan pengecer di Kota Palu mengatakan elpiji 5kg (bright gas) yang gencar dipasarkan Pertmaina dewasa ini kurang diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan elpiji 3kg.
"Ini salah satu sebab mengapa stok elpiji 3kg cepat sekali habis dibandingkan 5kg," kata Yusrin, seorang pemilik pangkalan elpji di Kota Palu, Minggu (2/4/2017).
Ia mengatakan jika dilihat dari isi tabung elpiji 3kg memang lebih sedikit dari elpiji 5kg, tetapi yang paling diminati masyarakat justru elpiji 3kg pada hal elpiji 5kg lebih lama digunakan.
Pihak Pertamina, katanya, kini terus mendistribusikan elpiji 5kg ke pangkalan pengecer yang ada di 46 kelurahan di Kota Palu.
Hal senada juga disampaikan Arifin. Pemilik pangkalan di bilangan Jalan Anoa II, Kecamatan Palu Selatan itu membenarkan stok elpiji 3kg cepat habis dibandingkan elpiji 5kg.
Masyarakat lebih suka membeli elpiji 3kg karena harganya cukup murah. Harga elpiji 3kg hanya Rp16.000/tabung sesuai harga eceran terttinggi ditetapkan pemerintah. Sementara elpiji 5kg harganya sekitar Rp80.000/tabung.
Hingga kini, harga elpiji 3kg di luar pengkalan berkisar Rp25.000/tabung. Sementara di pangkalan pengecer hanya Rp16.000/tabung.
Bahkan di kios-kios di Kabupaten Sigi, daerah yang berbatasanm langsung dengan Kota Palu, Ibu KOta Provinsi Sulteng, harga elpiji subsidi mencapai Rp35.000/tabung.
Di Kota Palu elpiji subsidi masih terbilang cukup langka. Banyak pangkalan yang tidak menjual karena stok habis dan pasokan belum masuk.
Seperti dua pangkalan di jalan Kancil hingga kini belum menjual elpiji 3kg karena belum mendapatkan pasokan dari pihak agen. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: