Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BBM Satu Harga Belum Bisa Diterapkan di Yahukimo

        BBM Satu Harga Belum Bisa Diterapkan di Yahukimo Kredit Foto: Nunung Kusmiaty
        Warta Ekonomi, Jayapura -

        Kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga belum bisa diterapkan di Kabupaten Yahukimo, Papua, karena dinilai tidak menguntungkan pengusaha. Oleh karena itu, Pemkab Yahukimo menetapkan harga BBM perliter sebesar Rp10.000 hingga Rp15.000 di tingkat eceran meski?jika mengacu pada BBM satu harga perliternya Rp6.500.

        Bupati Yahukimo Abock Busup mengatakan alasan penetapan?harga BBM di kabupaten tersebut lebih tinggi adalah untuk mengantisipasi adanya penimbunan dan supaya pengecer tidak menaikkan harga seenaknya.

        "Sebelum ditetapkan antara Rp10.000 hingga Rp15.000, kami melakukan dulu pertemuan dengan para pengecer BBM dan disepakati Rp10.000 sampai Rp15.000. Penetapan harga eceran tertinggi ini ditetapkan berdasarkan peraturan bupati," katanya saat ditemui di Jayapura, Selasa (4/4/2017).

        Diakuinya, tidak jadi masalah bagi masyarakat Yahukimo dengan harga BBM tertinggi Rp15.000 karena awalnya harga BBM di Yahukimo Rp25.000 perliter jika air di sungai Logpon pasang atau tinggi dan stok BBM normal, tetapi jika stok kosong perliternya bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp150.000.

        "Biasanya BBM terlambat masuk karena air di Sungai Logpon surut. Jadi, kapal tidak bisa masuk membawa BBM,. Kalau airnya normal pasokannya normal, harga pun stabil. Inilah yang mempengaruhi harga-harga sembako di Dekai Yahukimo termasuk BBM," jelasnya.

        Dalam penetapan?harga, lanjutnya, harus dilihat juga prospek bisnisnya karena dalam hal ini Pemkab Yahukimo memberi kesempatan kepada pengusaha asli Papua maupun pendatang yang berjualan di Yahukimo untuk bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan.

        "Karena ini juga mempengaruhi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Yahukimo dari sektor perdagangan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nunung Kusmiaty
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: