Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pascaledakan di Gereja, Mesir Berlakukan Tiga Bulan Status Darurat

        Pascaledakan di Gereja, Mesir Berlakukan Tiga Bulan Status Darurat Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Kairo -

        Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi mendeklarasikan pemberlakuan status darurat tiga bulan di negaranya saat menyampaikan pernyataan yang disiarkan televisi pada Minggu (9/4/2017) malam.

        Pengumuman itu datang berjam-jam setelah dua ledakan mematikan di bagian utara Mesir, yang menewaskan sedikitnya 44 orang dan menyebabkan 120 orang lebih terluka, kebanyakan anggota jemaat yang sedang menjalankan ibadah Minggu Palma.

        Serangan bom di Gereja Mar Girgis Kota Tanta di Provinsi Gharbiya menewaskan sedikitnya 27 orang dan melukai 78 orang, sementara bom bunuh diri selanjutnya di Gereja Saint Mark di kota pesisir Alexandria menewaskan 17 orang dan melukai 48 orang menurut Kementerian Kesehatan.

        ISIS kemudian mengklaim bertanggungjawab atas dua pengeboman itu di situs beritanya yang disebut "Amaq".

        Al-Sisi dalam pernyataannya mengutuk keras serangan itu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Presiden juga mengumumkan tiga hari duka untuk para korban.

        "Terorisme berbahaya ini menyasar bangsa dan warganya, baik Koptik maupun Muslim, dan ini tidak akan mematahkan determinasi warga Mesir dan kesetiaan mereka melawan kekuatan jahat," kata Sisi dalam satu pernyataan yang dikutip kantor berita Xinhua.

        Pada bagiannya, Perdana Menteri mesir Sherif Ismail mengecam "persekongkolan rendah teroris yang menyasar keamanan warga Mesir dan stabilitas bangsa", menjamin bahwa pemerintah akan memberikan semua dukungan yang diperlukan kepada para korban dan keluarga mereka.

        Paus Tawadros II, pemimpin Gereja Ortodok Mesir yang berada di gereja yang diserang di Alexandria tak lama sebelum ledakan, memahami upaya pemerintah melawan terorisme.

        "Warga Mesir bersatu dalam datu parit dalam melawan terorisme gelap sampai ini terhapuskan." kata Paus dalam satu pernyataan setelah ledakan itu.

        Universitas Al-Azhar, institusi pembelajaran Islam tertinggi di Mesir dan dunia Muslim Sunni, mengecam ledakan gereja itu sebagai "kejahatan mengerikan terhadap seluruh warga Mesir." (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: