Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Rahasia Pertamina EP Agar Tetap Kompetitif

        Ini Rahasia Pertamina EP Agar Tetap Kompetitif Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pertamina EP yang merupakan salah satu pemimpin industri migas di Indonesia, bersama dengan penyedia solusi geospasial terkemuka Esri Indonesia, menyuarakan pentingnya peran teknologi analisis berbasis lokasi untuk membantu perusahaan menghadapi berbagai tantangan di industri migas.


        "Tantangan yang dihadapi industri migas saat ini sangat beragam, dari jatuhnya harga komoditas, permintaan pasar yang tidak dapat diprediksi, hingga ketidakpastian ekonomi. Semua tantangan yang dihadapi industri membuat perusahaan-perusahaan migas kesulitan dalam mengelola rantai pasokan yang kompleks," demikan ujar CEO Esri Indonesia, A. Istamar, di sebuah forum industri belum lama ini.

        "Dengan banyaknya tantangan operasional spesifik yang dihadapi perusahaan, kebutuhan untuk menekan biaya, meningkatkan produktivitas dan efisiensi menjadi semakin penting," imbuhnya.

        Menurut A. Istamar, hal menarik dari situasi sekarang adalah untuk semua kebutuhan ini, perusahaan perlu mengandalkan data berkualitas tinggi untuk memperhitungkan dan mengelola risiko yang dihadapi. Disadari atau tidak, sekitar 80% data yang dibutuhkan untuk mengelola kebutuhan ini berkaitan dengan lokasi.

        Hadi Purwana, Asisten Manajer Geomatic Solution di Pertamina EP mengatakan, Data spasial memainkan peran penting dalam setiap proses siklus migas karena data ini menjadi landasan untuk kegiatan operasional, misalnya untuk manajemen aset dan aktivitas eksplorasi.

        "Data spasial yang tidak akurat dapat mengakibatkan gagalnya kegiatan operasi yang penting, misalnya saat pengeboran seismik. Tentu saja hal ini memboroskan sumber daya dan waktu. Karena itulah Pertamina EP dan juga organisasi-organisasi lain di seluruh dunia beralih menggunakan teknologi analisis berbasis lokasi," terang Hadi.

        Di Pertamina EP, data spasial sangat kompleks penanganannya karena melibatkan sejumlah data dengan sistem dan format yang berbeda mengikuti perkembangan teknologi pemetaan.

        Untuk mengatasi kesulitan ini, Pertamina EP menggunakan analisis berbasis lokasi. Analisis berbasis lokasi mengintegrasikan dan menganalisis data yang berasal dari beragam sistem yang digunakan di organisasi. Hasilnya adalah smart map yang memberikan data akurat kepada penggunanya. Smart map ini membantu mengarahkan penggunanya dalam menentukan lokasi eksplorasi, kegiatan produksi dan operasi di lapangan.

        Teknologi ini, menurut Hadi, memberikan informasi terpercaya untuk semua pengguna di seluruh level organisasi. Informasi yang diberikan membantu pengguna mengambil keputusan yang relevan, konsisten, obyektif dan tepat waktu.

        Lebih jauh lagi, dengan teknologi ini para pengambil keputusan semakin memahami risiko yang dapat mempengaruhi bisnis mereka. Dengan demikian, Pertamina EP dapat menyusun rencana strategisnya dengan lebih baik lagi agar dapat memitigasi risiko-risiko yang ada.

        "Dengan dipersenjatai oleh data paling mutakhir, tentu saja para manajer semakin percaya diri dalam memilih tindakan yang tepat di tengah situasi yang dihadapi," jelas Hadi.

        Kualitas dari keputusan yang diambil tercermin dari seberapa baik peningkatan produktivitas dan operasi yang dijalankan, selain layanan yang diberikan. Hal ini membantu Pertamina EP tetap kompetitif dan bahkan dapat menentukan seperti apa seharusnya standard kelas dunia di industri ini. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: