Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Analis saham PT Mirae Asset Sekuritas Taye Shim mengatakan salah satu pendorong utama pendapatan bank adalah pertumbuhan kredit dan yield. Namun, pertumbuhan tersebut mesti sejalan dengan regulasi otoritas terkait rasio pinjaman terhadap deposit (LDR) dan rasio kecukupan modal (CAR).
"Menurut analisis kami, Bank Central Asia (BBCA) berada dalam posisi yang terbaik di antara bank-bank berkapitalisasi besar di Indonesia," katanya dalam riset harian Mirae Asset Sekuritas di Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Taye mengatakan pertumbuhan kredit sangat penting untuk peningkatan pendapatan bank. Dengan demikian, menurutnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin membaik di waktu yang akan datang.
"Kami percaya bank akan memiliki kesempatan yang baik untuk meningkatkan penyaluran kredit mereka," ujarnya.
Mirae juga merekomendasikan beli untuk dengan target profit (TP) di level Rp17.750. Alasan Mirae dalam merekomendasikan saham BCA adalah berdasarkan kekuatan neraca yang baik untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. BCA memiliki sticky deposit dengan cost yang rendah, kualitas kredit yang sehat, dan buffer capital yang kuat.
"BBCA tetap menjadi top pick kami di sektor perbankan. Saham BBCA diperdagangkan pada price to book (P/B) 2017 dari 3,09x (setara dengan rata-rata lima belas tahun). Menurut kami masih termasuk murah," ujarnya.
Taye menjelaskan kebanyakan analis menggunakan price-to-book (P/B) Multiple Model, juga disebut sebagai variasi dari Gordon Growth Model (Target P/B multiple = (ROE-g)/(COE-g)), untuk mendapatkan P/B bank.
"Mengingat dinamika model ini agar bisa dihargai lebih tinggi oleh investor, bank tersebut perlu menghasilkan pendapatan yang berkualitas tinggi dan stabil (ROE) atau memiliki risiko investasi yang lebih rendah," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: