Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf mengatakan bahwa peningkatan daya saing merupakan solusi dalam menghadapi perdagangan bebas seperti pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah berlangsung pada saat ini.
"Kini kita menghadapi 'free trade area' di kawasan Asia Pasifik dan 'ASEAN Economic Community," kata Dede Yusuf di Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Menurut dia, karena itu pada era globalisasi seperti sekarang ini bakal banyak tantangan bangsa yang harus diselesaikan, terutama untuk generasi penerus.
Politisi Partai Demokrat itu berpedapat bahwa globalisasi dicirikan dengan persaingan yang semakin ketat sehingga penting untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Ia memaparkan bahwa salah satu contoh yang dapat meningkatkan daya saing bangsa adalah dengan memanfaatkan media sosial.
"Di era teknologi saat ini pemanfaatan media sosial sebagai bentuk aktualisasi, harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam menyampaikan gagasan dan juga kesempatan mendapatkan penghasilan melalui jaringan," ujar dia.
Untuk itu, Dede Yusuf menuturkan bahwa sumber kemakmuran masa depan bangsa tidak lagi terdapat dalam sektor terkait sumber daya alam tetapi pada SDM yang selalu berinovasi dan kreatif dalam mengembangkan diri.
Sebelumnya, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berupaya mendorong riset penelitian yang berdaya saing melalui bantuan dana dan pengembangan program di perguruan tinggi.
"Adanya fasilitas seperti laboratorium di perguruan tinggi sudah sebaiknya dimanfaatkan untuk penelitian yang berkualitas," kata Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kemenristekdikti Dr Hotmatua Daulay saat membuka Sosialisasi Penguatan Inovasi Berbasis Riset di Kopertis Wilayah X di Padang, Senin (10/4).
Ia menambahkan pemerintah melalui Direktorat Riset dan Pengembangan terus mendorong lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi untuk mengolah sumber daya alam yang bisa menjadi produk jadi.
Secretary of State for International Trade (Menteri Koordinator bidang Perdagangan Internasional) Inggris Dr Liam Fox mengatakan bahwa Indonesia merupakan elemen kunci bagi pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN.
Liam mengatakan, Kamis (6/4), bahwa Indonesia merupakan negara pelaku ekonomi yang sangat berpengaruh karena kawasan geografis serta demografi nya yang luas.
"Indonesia merupakan ekonomi yang berkembang dengan sangat cepat. Apabila prediksi yang ada dapat terbukti, Indonesia akan berada di posisi 10 teratas pada tahun 2030 mendatang," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil