Otoritas persaingan usaha Eropa telah menyetujui langkah 21st Century Fox untuk membeli 61 persen saham perusahaan televisi berbayar di Eropa, Sky. Dengan kesepakatan tersebut, Sky dan Fox berada di bawah kendali penguasa media Rupert Murdoch, yang juga memiliki surat kabar nasional Inggris the Times, Sunday Times dan the Sun.
Kendati demikian, kesepakatan yang bernilai US$18,5 miliar tersebut masih harus mendapat izin dari regulator Inggris. Menteri Kebudayaan Karen Bradley masih mempertimbangkan apakah tawaran Fox menimbulkan kekhawatiran kepentingan publik, dalam kasus pluralitas media. Bradley memiliki kuasa untuk meminta Ofcom, pengawas media, untuk memeriksa kesepakatan tersebut.
Bulan lalu, Bradley mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Ofcom, dan otoritas pasar dan persaingan (CMA), akan melaporkan investigasi atas kesepakatan tersebut kepadanya pada 16 Mei mendatang.
Bagian dari penyelidikan Ofcom akan mencakup apakah potensi pemilik baru Sky lulus dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Sebagaimana diketahui, Rupert Murdoch dan putranya Lachlan Murdoch, keduanya adalah ketua dari 21st Century Fox dan News Corp, sementara putranya lainnya, James Murdoch merupakan CEO Fox.
Sementara itu, pihak buruh menyatakan keberatan atas pengambilalihan tersebut dan mendesak Perdana Menteri Theresa May memenuhi janjinya untuk bertahan menghadapi kelompok-kelompok kepentingan yang kuat. David Winnick, seorang anggota parlemen Partai Buruh, mengatakan jumlah kepemilikan media yang dikendalikan Rupert Murdoch tidak dapat diterima.
Kesepakatan tersebut muncul di tengah kekhawatiran bahwa Rupert Murdoch akan memiliki pengaruh yang berlebihan atas media Inggris. Sementara Inggris masih mempertimbangkan kemungkinan intervensi, Komisi Eropa justru menyetujui kesepakatan tersebut "tanpa syarat".
"Kami saat ini berharap untuk terus bekerja dengan pemerintah Inggris dan yakin bahwa transaksi yang diusulkan akan disetujui setelah proses tinjauan menyeluruh," kata Fox, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (13/4/2017).
Saham Sky ditutup naik 1p pada level 963p pada hari Jumat.
Pada tahun 2011, miliarder Rupert Murdoch, telah berminat untuk mengambil kontrol penuh Sky. Namun aksi tersebut gagal karena adanya skandal penyadapan telepon yang melibatkan wartawan surat kabarnya di Inggris. Jika disetujui, Fox akan menjadi pengendali saham dari perusahaan yang memiliki 22 juta pelanggan di Inggris, Irlandia, Italia, Jerman, dan Austria.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait: