PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menargetkan akan memulai kegiatan produksi di pabrik Rembang pada semester I-2017. Hal ini berkaitan dengan rapat di Kantor Staf Presiden (KSP) pada tanggal Rabu (12/4/2017) kemarin.
Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra?mengatakan bahwa persoalan di pabrik Rembang hanya tinggal masalah penambangan di cekungan air tanah (CAT) Watuputih. Terkait kajian Tim KLHS, imbuhnya, Semen Indonesia mendukung kajian lanjutan yang lebih ilmiah, termasuk batasan fisiografi zona Kendeng, zona Randublatung, dan zona Rembang.
Rizkan Chandra juga menyarankan agar menambah 2-3 pakar geologi karst dalam Tim KLHS karena ciri-ciri karst (baik eksokarst maupun endokarst) dan keberlangsungan ketersediaan air tanah menjadi kunci utama dalam kajian lanjutan ini.
"Hingga saat ini Pabrik Semen Rembang telah memenuhi sekitar 35 perizinan dan selalu mematuhi semua aturan dan regulasi terkait yang berlaku dan sudah siap beroperasi. Dan telah dijelaskan dalam rapat bahwa Pabrik Rembang tetap dapat beroperasi dengan menggunakan bahan baku tersedia sampai ada keputusan tentang kegiatan penambangan," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (13/4/2017).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: