Sebagai aplikasi yang menawarkan jasa penghubung untuk mengakomodir keluhan ataupun laporan masyarakat terhadap permasalahan rutin di?perkotaan, Qlue menjadi solusi yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Qlue memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai peluang bisnis yang memiliki nilai kontribusi positif untuk bangsa dan negara.
Maka dari itu, sejak berdirinya Qlue di tahun 2014 dan resmi menjadi PT Qlue Performa Indonesia, respons pasar sangat positif terhadap aplikasi ini. Saat ini Qlue sudah memiliki lebih dari satu juta pengguna dari delapan kota di Indonesia dan bahkan sudah digunakan juga oleh masyarakat di negara Malaysia.
"Respons pasar di awal baik karena kesempatan untuk bisa melapor kemudian ditindaklanjuti itu menjadi kepuasan tersendiri bagi masyarakat," kata CO Founder Qlue Rama Raditya kepada Warta Ekonomi?di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Rama mengatakan dirinya?sempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat di beberapa kota, khususnya Jakarta, sebagai tempat yang menjadi alasan Qlue diciptakan. Karena untuk menyosialisasikan peran dan fungsi Qlue adalah hal yang tidak mudah, di tengah mindset masyarakat yang sudah terlanjur tidak percaya dengan pemerintah. Masyarakat sulit percaya bahwa Qlue dapat menajadi akses atau penghubung masyarakat dengan pemerintah setempat.
Namun tidak butuh waktu lama, masyarakat pun mulai percaya dengan manfaat Qlue yang terbukti mampu meningkatkan sensitivitas pemerintah terhadap kondisi kotanya. Dari banyaknya laporan yang diajukan masyarakat melalui Qlue yang setiap harinya bisa mencapai 100 ribu laporan, Rama mengungkapkan sebanyak 91 persen telah ditindaklanjuti oleh pemerintah.
"Melapor dengan Qlue hanya dengan hitungan jam bisa selesai, kecuali yang sifatnya berat seperti membutuhkan koordinasi dan anggaran itu membutuhkan waktu. Permasalahan Jakarta mengenai macet dan banjir itu tidak terlalu sering karena musiman dan yang paling sering itu permasalahan sampah, pelanggaran, fasilitas umum," ungkap Rama.
Dalam menjalani bisnis tersebut, Rama mengaku hampir tidak pernah ada dukanya. Karena menurutnya, menjadi startup bukan hanya gencar mencari pasar yang banyak, tetapi seberapa penting dan bermanfaatnya produklah yang akan otomatis meningkatkan jumlah pasar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: