Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -
PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk atau BTN menargetkan perbaikan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) menjadi 2,47-2,49% pada tahun 2017. Meskipun ada perbaikan kualitas kredit pada kuartal I 2017 menjadi sebesar 3,34% (gross) namun angka ini masih cukup besar bagi perseroan.
Direktur BTN Nixon L. Napitupulu mengatakan, untuk menurunkam NPL sesuai target, pihaknya akan fokus pada perbaikan NPL sektor komersial dan konsumer yang cukup tinggi. Sekadar catatan saja, NPL sektor komersial per akhir 2016 tercatat sebesar 9,44% dengan proporsi kredit 7,15 dari total kredit BTN.
"Npl kita terdiri dua jenis yakni komersial dan konsumer. kita akan lakukan beberapa hal di konsumer agar underwritingnya didepan. Misalnya Bangunan vertikal kita akan perbaiki structure loannya," ujar Nixon di Jakarta, Senin (17/4/2017).
Strategi lainnya kata Nixon, pihaknya juga akan memperbaiki sumber daya manusia (SDM) khususnya tim kolektor BTN yang saat ini sebanyak 1000 orang. "Banyak account yang habitual karena udah nunggak dua bulan kalau kembali lancar sulit. Itu kita akan lihat lagi kalau dia masih kerja dan memiliki income kita kasih keringanan. Harapan kita NPL konsumer turun dibawah 2%, targetnya 1,8-1,9%," papar Nixon.
Dengan rendahnya kontribusi NPL sektor tersebut, Nixon berharap secara keseluruhan NPL BTN di akhir tahun dapat?turun hingga dibawah 3 persen menjadi sekira 2,47-2,49%.
Sekadar informasi, pertumbuhan total kredit dan pembiayaan Bank BTN yang naik sebesar 18,71% yoy menjadi Rp169,69 triliun pada kuartal I 2017. Kenaikan pertumbuhan kredit ini didorong kredit perumahan yang mendominasi portofolio pinjaman perseroan atau sebesar 90,35%.
Kredit pemilikan rumah (KPR) Subsidi menjadi penyokong terbesar pertumbuhan kredit perumahan Bank BTN. KPR Subsidi Bank BTN tercatat naik sebesar 29,62% yoy. Kredit konstruksi perseroan pun tumbuh 18,44% yoy. Kemudian, kredit komersial meningkat 20,57% yoy per kuartal I/2017.
Menurut Direktur Utama BTN Maryono, pertumbuhan KPR Subsidi tersebut menjadi bukti komitmen perseroan mendukung program Sejuta Rumah. Per kuartal I/2017, Bank BTN mencatatkan kontribusi sejumlah 271.679 unit rumah dengan nilai Rp27,44 triliun.
Maryono memaparkan, dari sisi demand, perseroan telah menyalurkan 44.442 unit KPR baik subsidi maupun non subsidi dengan nilai total sebesar Rp7,24 triliun. Kemudian, dari sisi supply, total nilai proyek yang dibiayai Bank BTN yakni sebanyak 227.237 unit atau setara Rp20,21 triliun.
"Hasilnya, kami juga dapat terus mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar KPR di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 34,21%,? tukas Maryono.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: