Sektor industri mebel sedang menjadi perhatian khusus pemerintah? melalui kebijakan-kebijakan akomodatif dan berorientasi investasi. Bahkan Presiden Joko Widodo saat membuka Indonesia International Furniture Expo (IPFEX) 2017 di JIEXPO Kemayoran, 11 Maret 2017 lalu berharap nilai ekspor produk furniture dapat mencapai US$2 miliar pada tahun ini.
Sejalan dengan itu salah satu pemain Industri mebel nasional, PT Chitose Internasional Tbk ("Perseroan") telah mempersiapkan langakah strategi dengan pencanangan tahun 2017 sebagai Tahun Diversity Moment, baik dari sisi market, product, maupun customer satisfaction.
Perseroan yang didirikan pada 1979 di Cimahi Jawa Barat saat ini ?mempekerjakan 550 karyawan dengan spesifikasinya sebagai Perseroan yang menjual dan memproduksi Steel Furniture & Nursing Bed. Kategorinya antara lain: Folding Chair, Folding Chair Memo, Hotel, Banquet & Restaurant Chair, Working Meeting, School Furniture dan Hospital.
Kapasitas produksi terpasang Chitose saat ini menjadi 1.500.000 unit per tahun dan semua produk Chitose telah memenuhi kualitas standarisasi seperti SNI dan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008.
Kini Perseroan dapat memproduksi produk yang lebih modern dan fasilitas yang lebih menjangkau pasar dengan meresmikan Showroom, Marketing Office dan Distribution Centre. ??Pembangunan ini sebagai wujud janji Perseroan kepada publik atas penggunaan dana hasil IPO (Initial Public Offering), yaitu 35% untuk pembangunan pabrik baru dengan tujuan menambah kapasitas produksi dan varian produk berspesifikasi lebih tinggi, sekaligus juga ditujukan sebagai distribution centre, showroom dan kantor operasional Perseroan,? ujar Dedie Suherlan, Direktur Utama PT Chitose Internasional Tbk di Bandung, Jumat (21/04)
Bangunan yang ?berlokasi di Jl. HMS Mintaredja Baros Cimahi, yang dibangun diatas tanah seluas 6.600 m2 dengan investasi sebesar Rp32 miliar. Luas Bangunan 7.500m2 terdiri dari 3 lantai pada bangunan depan dan 2 lantai pada bangunan belakang. Secara fungsional, 5.400 m2 digunakan untuk Distribution Centre, 900 m2 digunakan untuk proses produksi dan sisanya 1.200m2 digunakan sebagai kantor, showroom, dan auditorium.
Menurut Timatius Jusuf Paulus, Direktur PT Chitose Internasional Tbk ,dengan adanya Distribution Centre ini kapasitas produksi meningkat 25% dibanding sebelumnya, Hal ini secara strategis akan memberikan fleksibilitas tinggi Perseroan untuk memproduksi produk-produk berkualitas tinggi untuk kebutuhan Hi-end Market. Juga sebagai pusat distribution dengan system penataan sistematik mampu menampung sebanyak 80.000 unit barang jadi sehingga meningkatkan kelancaran dan percepatan pendistribusian produk Chitose keseluruh jaringan pemasaran di Indonesia dan Internasional.
Bangunan ini juga berfungsi sebagai Marketing Office dan Showroom Chitose. Design showroom yang lebih modern dengan penataan display product yang menarik. Terdapat 300 item produk Chitose dengan merk Chitose, Okamura, dan Zao.
Chitose membangun gedung ini dengan konsep ?Open Kitchen Factory? dan Green building, pengunjung dapat melihat proses produksi hingga menjadi produk jadi. Sarana ini dapat dijadikan media pendidikan untuk masyarakat dan juga dilengkapi dengan ruang auditorium dengan audio visual, berkapasitas 40 orang
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: