Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kuartal Perdana, Laba Bersih NISP Tumbuh 23%

        Kuartal Perdana, Laba Bersih NISP Tumbuh 23% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) berhasil mencetak kinerja yang gemilang. Di kuartal perdana tahun ini laba bersih perseroan tumbuh 23% menjadi Rp563 miliar, bandingkan dengan perolehan laba bersih di periode yang sama tahun lalu Rp433,51 miliar.

        Perolehan laba bersih tersebut tidak terlepas dari suksesnya kinerja kredit perseroan. Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan hingga kuartal satu tahun ini OCBC NISP berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp94,5 triliun atau bertumbuh 11% dari posisi sebelumnya Rp85,1 triliun.

        ?Kinerja Bank OCBC NISP pada kuartal ?pertama tahun ini melanjutkan tren yang positif. Keberhasilan ini juga didorong oleh kualitas aset yang tetap terjaga sehat dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) net sebesar 0,8%. Dengan pencapaian tersebut, kami optimis ke depannya dapat menjalankan perencanaan bisnis sesuai yang telah dicanangkan pada awal tahun,? katanya di Jakarta, Rabu (26/4).

        Lebih lanjut, dirinya mengatakan perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 21% menjadi Rp143,9 triliun dari posisi sebelumnya Rp119,4 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) juga berhasil tumbuh 22% menjadi Rp109,7 triliun di Maret 2017, bandingkan dengan posisi DPK di kuartal pertama tahun lalu Rp89,6 triliun.

        Guna memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin beragam, Bank OCBC NISP mengimbangi peningkatan kualitas produk dan layanan dengan semakin aktif mengembangkan program-program yang inovatif dan bernilai tambah bagi para nasabah. Sebagai catatan, perseroan juga berhasil menjaga rasio-rasio keuangannya di level yang cukup baik.

        Tercatat rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) berada di level 18,2%, Return On Equity?(ROE) 11,5%, Return On Asset (ROA) 2,1% dan rasio kredit bermasalah neto (net NPL) yang stabil sebesar 0,8% jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gito Adiputro Wiratno
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: