Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Kantor Region 6 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) Bambang Kiswono mengungkapkan program akses keuangan di Sulsel menunjukkan perkembangan menggembirakan. Buktinya, realisasi Kredit Usaha Rakyat alias KUR di Sulsel pada Maret tercatat menembus Rp1,46 triliun dari target Rp5 triliun lebih pada tahun ini. "Realisasi KUR Rp1,46 triliun dengan debitur mencapai 48.197 UMKM pada Maret 2017. NPL (Non Permorming Loan) pun kecil berkisar 0,84 persen," kata Bambang, saat merilis kinerja perbankan Sulsel di Makassar, Senin, (8/5/2017).
Menurut Bambang, secara sektoral, penyaluran KUR di Sulsel masih didominasi penyalurannya ke sektor perdagangan sebesar 66,36 persen. Disusul sektor pertanian dan perikanan yang mencapai 27,23 persen. Bambang menyebut penyaluran kredit secara umum di perbankan juga masih didominasi ke sektor perdagangan. Penyaluran kredit perbankan pada Maret 2017 tercatat 106,9 triliun atau tumbuh 10,99 persen. "Meski masih didominasi sektor perdagangan, tapi trennya mulai menurun dan lebih mengarah ke sektor produktif yang diinginkan pemerintah, seperti perikanan, pertanian dan kehutanan," paparnya.
Secara umum, aset bank di Sulsel per Maret mencapai Rp130,86 triliun atau tumbuh 8,3 persen. Khusus dana pihak ketiga alias DPK sudah menembus Rp 83 triliun dengan pertumbuhan sekitar 4,41 persen. Dari total Rp106,9 triliun penyaluran kredit secara umum, Bambang menyebut kredit jenis produktif telah mendominasi dengan besaran mencapai 58,52 persen. Bahkan, untuk kredit UMKM tumbuh 18,28 persen dengan nominal Rp36,79 triliun. Angka itu setara dengan 34,42 persen dari total kredit.?
"Pangsa kredit UMKM di Sulsel sudah melebihi aturan rasio minimal pemberian kredit kepada UMKM sebesar 20 persen pada 2018," kata Bambang.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wiwiek Sisto Widayat mengungkapkan kredit UMKM di daerahnya memang mengalami peningkatan signifikan dengan porsi total kredit juga meningkat. Kredit UMKM di Sulsel tercatat setidaknya mencapai Rp33,99 triliun. Pertumbuhan tertinggi dicatat oleh kredit menengah sebesar 17,13 persen. Disusul kredit mikro (6,16 persen) dan kredit kecil (5,12 persen). Bila ditilik dari sektor lapangan usahanya, pertumbuhan tertinggi tercatat di industri pengolahan yang mencapai 202,45 persen.
Secara pangsa, Wiwiek menjelaskan kredit UMKM masih didominasi lapangan usaha perdagangan besar dan eceran mencapai 53,35 persen. Disusul lapangan usaha industri pengolahan (14,81 persen) dan lapangan usaha pertanian, perburuan dan kehutanan (6,81 persen). Secara spasial, lanjut dia, kredit UMKM di Sulsel terpusat di Kota Makassar yang mencapai 56,5 persen. "Sisanya baru tersebar di sejumlah kabupaten/kota lingkup Sulsel. Ini memang masih harus didorong agar daerah juga mendapatkan porsi yang besar," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah BRI Makassar Ngatari mengungkapkan pihaknya menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di wilayahnya menembus Rp5,2 triliun. Plafon KUR tersebut meningkat sekitar 10 persen dibandingkan alokasi pada tahun lalu. "Plafon KUR BRI Makassar untuk 2017 mencapai Rp5,2 triliun dan hingga bulan ini (April) baru tersalurkan sekitar Rp1 triliun. Plafon KUR kami masih banyak dan tentunya itu bisa dimanfaatkan oleh pengusaha untuk dijadikan sebagai modal," kata Ngatari.
Peningkatan target penyaluran KUR dari BRI, Ngatari melanjutkan seiring dengan peningkatan target nasional. Tahun ini, pemerintah memang menaikkan target penyaluran KUR dari Rp100 triliun menjadi Rp110 triliun. Sepanjang 2016 sendiri, BRI terbilang sukses dalam penyaluran KUR. Adapun penyaluran KUR dari BRI Makassar masih menyasar sektor perdagangan dan sektor produksi, seperti pertanian dan peternakan. Diharapkannya melalui KUR yang diberikan, usaha rakyat semakin berkembang dan bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih besar.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: