PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menyatakan pada tahun ini berharap jika produksi batu bara akan mencapai 23 juta ton. Angka tersebut naik 35,2 persen jika dibandingkan dengan produksi batu bara perseroan di sepanjang tahun 2016 yang sebesar 17 juta ton.?
Direktur PT Darma Henwa Tbk, Agus Effendi menuturkan jika produksi batu bara akan dihasilkan dari peningkatan produksi akan dihasilkan dari empat proyek yang telah ada.?
"Ada empat proyek yang meningkatkan produksi batu bara ?di tahun ini," katanya, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, di Jakarta, Jumat (12/5/2017).?
Lebih lanjut Ia mengungkapkan jika ke empat proyek yang dimiliki perseroan yakni, Proyek Batubara Bengalon (Kalimantan Timur) milik PT Kaltim Prima Coal (KPC), Proyek Batubara ?Asam Asam ?(Kalimantan Selatan) milik PT Arutmin Indonesia, Proyek Batubara Satui (Kalimantan Selatan), dari PT Cakrawala Langit Sejahtera, dan?
"Proyek Jasa Pelayanan Pelabuhan PT Dire Pratama di Lubuk Tutung, Kalimantan Timur," ujarnya.?
Nantinya, batu bara yang diproduksi perusahaan yang tergabung dalam Grup Bakrie ini akan dijual ke India, Tiongkok, dan juga sebagian mengarah ke Jepang. Pasalnya, hingga saat ini, penjualan ekspor memberikan kontribusi yang besar kepada penjualan perseroan.?
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Darma Henwa Tbk, Faisal Firdaus menambahkan, guna mencapai target produksi di tahun ini, perseroan akan mengalokasikan dana belanja modal sebesar US$ 72,1 juta. Dimana, dana tersebut akan digunakan untuk ?mengganti dan menambah alat kerja pada proyek yang dimiliki perseroan.?
"Sumber capex dari kas internal maupun pinjaman perbankan," jelasnya.?
Seperti diketahui, pada tahun 2016 lalu perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 259,1 juta atau meningkat 8 persen dari tahun sebelumnya sebesar US$ 240,1 juta. Perseroan juga berhasil membukukan Laba Kotor sebesar US$ 15,9 juta. Laba neto Perseroan meningkat 18 persen menjadi US$ 549,9 ribu dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 465,8 ribu.Perseroan telah berhasil membukukan Laba Komprehensif sebesar USD373,3 ribu sepanjang tahun 2016. Meski begitu, pada RUPST perseroan bersama pemegang saham seoakat untuk tidak membagikan dividen. Dimana, laba perseroan seluruhnya akan digunakan untuk memperkuat modal kerja perseroan.
Dalam RUPSLB, Pemegang Saham juga menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan. Perseroan menerima pengunduran diri Bapak ?Ricardo ?Gelael sebagai Komisaris dan ?Bapak Thekepat Gopal Sridhar sebagai Direktur, dan mengangkat Bapak Faisal Firdaus menggantikan Bapak Wachjudi ?Martono ?sebagai ?Presiden ?Direktur ?Perseroan, sehingga ?dengan demikian susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Suadi Atma
Komisaris : Goris Mere
Komisaris : Endang Ruchijat
Komisaris Independen : Kanaka Puradiredja
Komisaris Independen : Hannibal S. Anwar
Direksi
Presiden Direktur : Faisal Firdaus
Direktur : Ivi Sumarna Suryana
Direktur : Agus Efendi
Direktur Independen : Djajeng Pristiwan Andalaswanto
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: