Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemenpar Bantah Pasar Wisata Tiongkok Tidak Menguntungkan

        Kemenpar Bantah Pasar Wisata Tiongkok Tidak Menguntungkan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membantah pasar wisata Tiongkok dengan potensi wisatawan yang besar tidak menguntungkan, sebaliknya wisatawan asal Negara Tirai Bambu itu justru memiliki tingkat belanja yang tinggi.

        Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana di Jakarta, Senin (15/5/2017) mengatakan tidak benar bahwa wisatawan mancanegara (wisman) Tiongkok tingkat pengeluarannya kecil.

        "Pengeluaran rata-rata wisman Tiongkok 1.057 dolar AS per orang per kunjungan," kata Pitana.

        Angka itu kata dia, memang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata total pengeluaran wisman ke Indonesia yang rata-rata 1.200 dolar AS per wisman per kunjungan.

        Namun, pengeluaran wisman Tiongkok tersebut lebih tinggi dibandingkan pengeluaran wisman Singapura yang sebesar 800 dolar AS dan Malaysia 780 dolar AS per wisman per kunjungan.

        Angka pengeluaran terbesar adalah wisman Arab Saudi 2.230 dolar AS per kunjungan, namun jumlah wisman dari negara itu masih sedikit.

        "Di samping itu tuntutan wisman Tiongkok terhadap destinasi kita tidak banyak, apa saja tidak menuntut sepanjang ada pantai," katanya.

        Selain itu, kini mulai ada pergeseran tren wisman Tiongkok yang mulai menggemari wisata belanja, misalnya di Bali.

        "Ada tren baru masyarakat Tiongkok yang ke Bali misalnya untuk belanja bahkan ada beberapa yang menggelar pernikahan di Bali," kata Pitana.

        Untuk itu pihaknya bertekad mengoptimalkan upaya menggarap pasar wisata Tiongkok sehingga bisa menjaring lebih banyak wisman Tiongkok ke Tanah Air. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: