Volume ekspor biji kopi robusta Lampung selama April 2017 mencapai 11.495 ton dengan nilai 23,5 juta dolar Amerika Serikat namun turun bila dibandingkan bulan sebelumnya.
"Jumlah itu turun bila dibandingkan bulan sebelumnya, sebesar 14.321 ton senilai 28,8 juta dolar AS," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia, di Bandarlampung, Sabtu (20/5/2017).
Menurutnya, penurunan ekspor kemungkinan akibat turun produksi kopi petani Lampung yang tahun ini diperkirakan merosot hasil panennya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun Dinas Perdagangan Lampung, menunjukkan ekspor biji kopi robusta maupun arabika daerah itu menuju beberapa negara terutama di kawasan Eropa dan Asia.
Negara tujuan ekspor Lampung antara lain Alzajair, Armenia, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Mesir, Georgia, Jerman, Yunani, Hongkong, India, Italia, Jepang, Malaysia, Maroko, Portugal, Rusia, Singapura, Swiss, Inggris, Afrika Selatan, Rumania, Iran, Amerika Serikat, dan Swedia.
Sementara panen kopi di Provinsi Lampung tahun ini diperkirakan turun sekitar 40 hingga 50 persen akibat intensitas musim hujan cukup tinggi pada tahun lalu.
Made (63) petani kopi asal Kabupaten Lampung Barat mengatakan faktor utama perkiraan turunnya panen kopi karena hujan yang cukup tinggi pada tahun lalu sehingga merontokkan bakal buah kopi.
Menurutnya, panen raya kopi diperkirakan bulan Juni 2017 di Lampung Barat dan sekitarnya itu diperkirakan turun yang disebabkan musim hujan pada tahun lalu dengan intensitas cukup tinggi sehingga merusak atau merontokkan bakal buah biji kopi.
Namun demikian, lanjutnya, saat ini intensitas hujan di Lampung Barat dalam sebulan terakhir berkurang sehingga diharapkan biji kopi dapat tumbuh dengan baik.
Sunyoto (65) petani kopi lainnya mengatakan bahwa biji kopi tanaman petani di Lampung Barat saat ini siap panen.
Ia menjelaskan rata-rata panen kopi tahun lalu, di Lampung Barat sekitar 2 ton lebih dan diperkirakan tahun ini berkurang sekitar 40 persen.
Terkait harga biji kopi di tingkat petani, ia menyebutkan sekitar Rp24.000 per kilogram, sedangkan di tingkat basis mencapai Rp26.500/kg.
Lampung merupakan pemasok kopi robusta terbesar di Tanah Air dengan produksi rata-rata 100.000 hingga 120.000 ton per tahun dengan luas areal kopi mencapai 163.837 hektare. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil