Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BTN Pacu Bisnis Syariah

        BTN Pacu Bisnis Syariah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan terus memperbesar segmen bisnis syariahnya. Melalui Unit Usaha Syariah (UUS), BTN berambisi dapat menumbuhkan pembiayaan sebesar 24% hingga akhir tahun ini.

        Sebagai salah satu strateginya, perseroan memberikan layanan one stop service untuk produk pendanaan dengan mitra, yakni Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI). Direktur Utama BTN, Maryono menuturkan layanan tersebut merupakan strategi UUS BTN mengejar peningkatan target penyaluran pembiayaan.

        "BTN Syariah baru saja melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Momerendum of Understanding) dengan Iluni UI. Dalam MoU tersebut BTN Syariah akan menyediakan aneka produk layanan jasa perbankan," katanya di Jakarta, Selasa (30/5/2017).

        Lebih lanjut Maryono mengatakan bahwa layanan tersebut meliputi perluasan pengelolaan kas (cash management), pengelolaan pembayaran biaya pendidikan, gaji karyawan, jasa pembukaan tabungan, pengadaan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) sebagai kartu identitas. Pemberian fasilitas Kredit Ringan Batara, dan Program Pengembangan Operasional (PPO) serta jasa perbankan lainnya juga masuk dalam bagian kerjasama antara BTN dengan Iluni UI.

        Sebagai catatan, hingga kuartal perdana tahun ini, bisnis syariah BTN berhasil mencatatkan kinerja yang bagus. Hal tersebut terefleksi dari perolehan laba bersih dari segmen bisnis syariah yang bertumbuh 33,41% dari Rp70,3 miliar menjadi Rp93,79 miliar.

        Perolehan laba bersih tersebut didukung pertumbuhan pembiayaan yang tinggi dan perbaikan kualitas pembiayaan. Per kuartal pertama 2017, pembiayaan syariah tercatat naik 27,43% dari Rp11,63 triliun menjadi Rp14,81 triliun. Hal tersebut diikuti oleh meningkatnya kualitas pembiayaan yang tercermin dari membaiknya rasio non-performing financing (NPF) dari 1,62% per 31 Maret 2016 menjadi 0,95% di periode yang sama tahun 2017.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gito Adiputro Wiratno
        Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

        Bagikan Artikel: