Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, potensi kemacetan fenomena Brexit di jalur tol Cikampek Palimanan (Cipali) saat arus mudik maupun balik, akan dipangkas mulai ruas tol Cipularang.
Menurutnya, hasil rapat koordinasi di Kementrian Perhubungan (Kemenhub), penanganan diberlakukan secara gabungan dengan leader penindakan oleh aparat kepolisian.
"Hasil koordinasi, arahan Mentri dan Presiden itu tidak boleh terjadi kemacetan seperti tahun lalu, terutama Jawa Barat karena lintasan dan tujuan, antisipasinya sudah ada. Yang menjadi lead itu kepolisian,"katanya kepada wartawan di Bandung, Jumat (2/6/2017)?
Dedi menerangkan, posko siaga pengaturan lalu lintas akan didirikan di ruas tol 66 dan 72 di Kabupaten Purwakarta. Dengan adanya perbaikan ruas jalan di jalur Utara, potensi kepadatan dari tol Cipali hingga Brexit terpangkas.
"Diperkirakan di Cikarang utama, Kilometer 66 dan 72, ada posko pengaturan apabila ada Brexit, karena sekarang tolnya udah bisa sampai Pamalang Gringsing, berarti udah mendekati Weleri, mudah mudahan tidak terjadi antrean panjang," katanya.
Meski demikian, sambung Dedi, yang akan menjadi perhatian di jalur utara, potensi penumpukan kendaraan saat arus balik karena akses menuju Jakarta lewat Tol Cipali merupakan titik pertemuan dengan kendaraan dari Selatan.
"kita harus antisipasi arus balik, nanti terjadi Botle neck di 66, 65. Itu pertemuan arus dari arah Selatan dan Utara. kemudian di Cikarang Utama juga sudah ada 21 pintu menuju arah timur maupun arah barat, itu sudah diantisipasi," ujarnya.
Dedi menambahkan, potensi kepadatan saat arus balik akan dipangkas mulai dari jalur utara dengan rekayasa lalu lintas penguraian kendaraan.
"Sekarang di Km 77 itu tidak ada transaksi, jadi CB nya nanti kita akan alihkan arus dari Cikopo, Sadang, Kalijati, Subang kemudian Kertajati maupun Sumber Jaya," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil