Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mendapatkan sebuah apresiasi dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, karena sebelum masuk Ramadan mampu menurunkan harga atau deflasi.
"Pak Kepala BPS Sulsel memberikan apresiasinya karena Makassar mampu mencatat deflasi di saat hampir semua daerah di Indonesia itu inflasi jelang Ramadan," ujar Danny sapaan Ramdhan Pomanto di Makassar, Sabtu (3/6/2017).
Ia mengakui, salah satu masalah besar yang dihadapi pemerintah adalah persoalan inflasi. Timbulnya inflasi berdampak sebagai sesuatu yang merugikan atau memberatkan masyarakat.
Karena menurut dia, inflasi akan menyebabkan menurunnya investasi, mendorong kenaikan suku bunga, spekulasi penanaman modal, terhambatnya pembangunan ekonomi, defisit neraca pembarayan, ketidakstabilan ekonomi, dan menurunnya kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, Bank Indonesia sendiri dengan mengamati berbagai gejolak dalam negeri seperti anomali iklim dan kenaikan tarif listrik, mengkhwatirkan berdampak pada naiknya inflasi. Belum lagi menghadapi lonjakan kebutuhan di bulan Ramadan yang juga bisa memicu kenaikan harga bahan pokok.
"Karena pada tingkat inflasi yang parah dan tidak terkendali akan berakibat kacaunya perekonomian," katanya.
Adapun, Makassar menjadi tujuh kota di Indonesia yang mengalami deflasi tertinggi. Hal ini dikemukakan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Nursam Salam langsung kepada Wali Kota Makasar Moh Ramdhan Pomanto sekaligus menyampaikan selamat atas prestasi tersebut.
"Luar biasa, selamat, adinda (Danny Pomanto) yang terhormat. Warga kota Makassar dalam persiapan bulan suci Ramadan justru deflasi, ini luar biasa," pungkasnya. (HYS/Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo