Ekspor ikan dan udang dari Bali meningkat 1,08 juta dolar AS atau 11,92 persen, karena selama bulan April 2017 meraup devisa sebesar 10,12 juta dolar AS, sedangkan April 2016 hanya tercatat 9,04 juta dolar AS.
"Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, perolehan itu bertambah 306.580 dolar AS atau 3,12 persen, karena pada Maret 2017 pengapalan ikan itu menghasilkan 9,81 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Minggu (4/6/2017).
Ia mengatakan, pengapalan ikan dan udang itu mampu memberikan kontribusi sebesar 26,11 persen dari total nilai ekspor Bali yang mencapai 38,78 juta dolar AS selama bulan April 2017, atau merosot hingga 25,30 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 51,91 juta dolar AS.
Ikan dan udang hasil tangkapan perusahaan perikanan yang mangkal di Pelabuhan Benoa dan hasil tangkapan nelayan setempat itu paling banyak diserap pasaran Amerika Serikat yang mencapai 33,22 persen.
Selain itu, juga diserap pasaran Jepang 23,39 persen, Tiongkok 12,39 persen, Australia 4,40 persen, Hong Kong 4,91 persen, Singapura 0,68 persen, Perancis 0,44 persen, Singapura 0,68 persen, Jerman 1,11 persen, dan 19 persen sisanya ke berbagai negara lainnya.
Adi Nugroho menambahkan, ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Bali yang memberikan andil terbesar yakni sebesar 26,11 persen dan produk pakaian jadi bukan rajutan sebesar 13,05 persen.
Selain itu, produk perhiasan (permata) 11,35 persen, patung dan aneka jenis cenderamata dari bahan baku kayu 9,98 persen serta produk perabot dan penerangan rumah tangga 8,60 persen.
Ekspor ikan dan udang dari Bali dinilai mempunyai prospek yang sangat cerah di masa mendatang sehingga Dinas Perikanan dan Kelautan setempat bertekad untuk meningkatkan produksi tersebut.
Berbagai upaya dan terobosan telah dilakukan, termasuk memberdayakan para nelayan dengan memberikan berbagai kemudahan dan bantuan dengan harapan mampu meningkatkan produksi sektor perikanan.
Selain itu, memaksimalkan penyaluran kartu nelayan melibatkan delapan pemerintah kabupaten dan satu kota di daerah itu sekaligus meningkatkan kinerja di lapangan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: