Mengantisipasi masuknya pelarian konflik bersenjata di Marawi Philipina Selatan, Kodam VI Mulawarman meningkatkan pengamanan di perbatasan.
Meski tidak menambah pasukan namun pihaknya meningkatkan intensitas patroli dan komunikasi dengan masyarakat setempat.
Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Sonhaji mengatakan perintah Mabes TNI masing-masing Kodam harus mengantisipasi perkembangan yang terjadi baik negara kita maupun tetangga. Ada konflik di Philipina Selatan antara diduga pendukung ISIS dengan tentara Philipina.
?Kalau mereka konflik ada yang tersingkir kemungkinan besar lari ke kita yang paling mungkin wilayah Kodam XIII Merdeka dan Kodam VI Mulawarman??di pulau Sebatik, Nunukan saya sudah perintahkan jajaran di perbatasan meningkatkan patroli dan seluruh babinsa ada di wilayah desa binaan masing-masing dan melaporkan perkembangan situasinya,?jelasnya.
Peningkatan patroli ini memastikan tidak ada penyusup yang??masuk ke wilayah NKRI secara illegal terutama dari imbas konflik Negara tetangga.
?Kita sudah gelar pengamaan di perbatasan tinggal intensitas patrol dipadatkan biasanya seminggu sekali jadi d dua hari sekali. Babinsa yang biasanya pulang kerumah harus ada di desa binaan masing-masing,? katanya.
Sonhaji juga telah memerintahkan Dandim dan Koramil melakukan intensitas komunikasi menyatu dengan masyarakat agar masyarakat mengembangkan kembali melakukan pengamanan swakarsa.
Menyinggung??ada 14 orang yang terdampar di Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kaltara, Pangdam memastikan mereka itu adalah nelayan pencari rumput laut yang terdampar.
?Ada 14 orang terdampar di pulau bunyu hasil investigasi mereka tidak ada kaitan dengan kerusuhan di Marawi. Mereka nelayan pencari rumput laut yang terdampar mungkin mesinya mati. Saya lihat orang-orang tua,? jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil