Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fit and Proper Test DK OJK, Nurhaida Janji Emiten Bakal Bertambah

        Fit and Proper Test DK OJK, Nurhaida Janji Emiten Bakal Bertambah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bidang Pasar Modal periode 2017-2022, yakni Nurhaida menyampaikan penambahan jumlah perusahaan tercatat atau emiten menjadi salah satu fokus dalam lima tahun ke depan.

        Petahana Dewan Komisioner OJK bidang Pasar Modal Nurhaida di hadapan anggota Komisi XI DPR-RI di mengemukakan bahwa dalam lima tahun ke depan ia menargetkan penambahan sebanyak 180 emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).

        "Dalam rangka pendalaman pasar perlu adanya tambahan 180 emiten baru hingga 2022," papar Nurhaida dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Dewan Komisioner OJK bidang Pasar Modal di Komisi XI DPR, Selasa (6/6/2017).

        Ia mengakui pertumbuhan jumlah emiten dalam lima tahun terakhir hanya sebanyak 20 emiten baru per tahunnya, diharapkan dalam lima tahun mendatang akan mencapai 36 emiten per tahun. Nurhaida mengemukakan bahwa salah satu upaya agar target penambahan jumlah emiten tercapai adalah lebih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada calon-calon emiten, serta mendorong BUMN dan anak usahanya.

        "Peminat BUMN dan anak usaha BUMN yang 'Go Public' sangat banyak dan biasanya mengeluarkan jumlah saham dengan nilai yang besar," ucapnya.

        Ia juga menyatakan akan mempercepat proses penawaran umum perdana saham (IPO) agar dana aksi dari korporasi itu dapat segera digunakan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya atau pembangunan infrastruktur yang akhirnya dapat turut berkontribusi terhadap aktivitas ekonomi nasional.

        "Dengan proses yang cepat maka dana dapat langsung digunakan. Kalau emiten punya banyak modal maka mereka bisa menggerakkan sektor riil dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat, jadi tidak hanya infrastruktur. Dengan demikian, perekonomian desa bisa berkembang," katanya.

        Nurhaida juga menyampaikan bahwa OJK akan menerapkan pendaftaran penyataan pre efektif menggunakan sistem online (e-registrasi). Dengan cara itu diharapkan memudahkan calon emiten untuk meraih pendanaan melalui pasar modal.

        "Sistem itu akan menghemat biaya bagi calon emiten," ujarnya.

        Pihaknya akan bekerja sama dengan perbankan untuk mendorong debitur dengan nilai di atas Rp1 triliun untuk menggalang dana melalui IPO, khususnya bagi debitur korporasi yang sahamnya belum tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). (ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: