Perseroan Terbatas Bank BRI Syariah menargetkan pembiayaan dapat bertumbuh 23 persen pada akhir 2017 dan optimistis kinerja perseroan dapat tumbuh seiring perbaikan sektor ekonomi.
"Target (pertumbuhan) pembiayaan kami 23 persen, dan semoga bisa lebih banyak permintaan (pembiayaan) di semester II-2017," kata Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Mochammad Hadi Santoso, dalam temu media di Jakarta, Kamis malam (8/6/2017).
Sebagaimana diketahui, laporan keuangan BRI Syariah April 2017 menunjukkan pembiayaan BRI Syariah hanya tumbuh 4,98 persen (yoy) menjadi Rp18 triliun. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) naik 24,53 persen (yoy) menjadi Rp23,49 triliun.
Di samping pembiayaan, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tersebut juga menargetkan rasio kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF) dapat terjaga di bawah 5 persen hingga akhir tahun. Sampai April 2017, NPF BRI Syariah tercatat di level 4,86 persen, di mana angka tersebut menurun dibanding NPF pada akhir 2016 sebesar 4,96 persen.
Kemudian, terkait dengan laba perseroan, Hadi mengaku pencapaian per April 2017 belum sesuai harapan karena ekpansi perseroan yang belum terlalu masif serta pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang belum bertumbuh signifikan.
"Target laba (sepanjang 2017) Rp260 miliar (nett). Dulunya Rp171 miliar (2016), jadi harapannya tumbuh Rp90 miliar," kata Hadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: